Thursday 27 December 2018

The Pirate (大海盜, 1973)

Jika masyarakat Eropa mengenal sosok Robin Hood sebagai Penjahat Berhati Mulia, maka di Tiongkok juga ada sosok yang sama bernama Cheung Po Tsai (张保仔 - Zhang Bao Zai). Sebenarnya dia adalah seorang Bajak Laut yang hidup antara tahun 1783 - 1822. Meski demikian, Zhang Bao - nama panggilannya - menjadi legendaris karena dia selalu merampok kapal para penjajah (waktu itu Portugis), lalu membagikan harta rampokannya pada penduduk miskin. Itulah sebabnya Zhang Bao mendapat banyak dukungan dari masyarakat, meski Pemerintah memperlakukannya sebagai Pelaku Kejahatan.

Sepak terjang Cheung Po Tsai ini menjadi inspirasi dan kemudian diangkat ke layar lebar menjadi film The Pirate (大海盜 - Da Hai Dao) produksi Shaw Brothers. Film ini disutradarai oleh Chang Cheh, Pao Huseh Li, dan Wu Ma. Sedangkan para aktor pendukung film ini diantaranya Ti Lung (sebagai Cheung Po Tsai), David Chiang, Dean Shek, Tin Ching, dan Fan Mei Shang.

Dirilis perdana tanggal 27 Juli 1973, film berdurasi 96 menit ini mengisahkan sepak-terjang Cheung Po Tsai yang kerap merampok kapal milik orang Barat. Pasca menjalankan aksinya, Po Tsai tidak serta-merta mengambil semua hasil rampokan untuk kepentingannya sendiri. Justru semua harta dibagikan kepada para penduduk yang miskin dan tertindas oleh perilaku pejabat pemerintahan yang korup.

Pemerintah menganggap tindakan Cheung Po Tsai adalah tindakan kriminal, sehingga mereka menyelengarakan sayembara : Barangsiapa yang bisa menangkap Cheung Po Tsai hidup ataupun mati, akan mendapatkan hadiah. Beberapa orang berusaha menangkap Cheung Po Tsai. Namun setelah mengetahui latar-belakang tindakan Po Tsai, mereka justru membela Po Tsai.

Hal ini membuat Pemerintah makin kesal, sehingga mereka mengutus Jendral Wu Yee (David Chiang) - Pejabat Pemerintahan Qing - untuk mencari tahu keberadaan Po Tsai dan menghabisinya. Wu Yee berhasil menemukan tempat persembunyian Po Tsai dan melakukan duel dengannya. Keduanya memiliki ilmu yang sepadan. Meski demikian, Wu Yee kemudian juga mengetahui latar belakang tindakan kriminal yang dilakukan Po Tsai. Akhirnya Wu Yee memutuskan untuk melepaskan Po Tsai, serta ikut mendukung perjuangan Po Tsai dalam menolong penduduk yang tertindas.

Banyak kritikus film yang memuji film ini. Meski tidak bisa dikatakan sebagai film bergenre bajak-laut, namun sebagai film eksyen, The Pirate mengusung tema yang sangat membumi dan menarik. Tokoh yang diusung pun merupakan tokoh nyata yang cukup dikenal masyarakat sebagai legenda, sehingga menjadi alasan tersendiri mengapa banyak orang menyukai film ini.



DO YOU KNOW? 
Seperti yang sudah diulas di awal, Cheung Po Tsai merupakan Bajak Laut yang pernah hidup di masa Dinasti Qing (1783 - 1822). Menurut catatan sejarah, Cheung Po Tsai bernama asli Cheung Po / Zhang Bao (張保) dan merupakan kelahiran desa Xinhui, Jiangmen, China. Dia berasal dari keluarga Nelayan di desa tersebut.

Di saat berusia 15 tahun, Zhang Bao diculik oleh Zheng Yi, seorang bajak laut paling berpengaruh dari Guang Dong dan menguasai Laut China Selatan di masa itu. Zheng Yi kemudian memaksa Zhang Bao menjadi bajak laut. Rupanya Zhang Bao memiliki bakat menjadi seorang bajak laut, sehingga dalam waktu singkat dia menguasai semua kemampuan Zheng Yi. Zhang Bao akhirnya diangkat menjadi anak Zheng Yi.

Setelah Zheng Yi meninggal tahun 1807, Zhang Bao mengambil alih tampuk pemerintahan Bajak Laut. Bersama istrinya Cai Qian Ma (蔡牵妈) dan Jendral Cai Qian (蔡牵 ) - seorang Pedagang yang juga ditengarai sebagai salah seorang Jendral dari Istana - mereka bertiga menjadi pemimpin Bajak Laut yang sangat ditakuti. Cai Qian Ma dikenal sebagai wanita yang sangat cerdas, menguasai bahasa Inggris, dan paham persenjataan orang Barat. Wajar jika di masa Zhang Bao berkuasa, banyak orang yang takut padanya.

Cheung Po Tsai merupakan Bajak Laut yang paling ditakuti, terutama oleh Pasukan Portugis karena mereka paling sering diserang oleh kelompok Po Tsai. Pada bulan November 1809, pasukan Cheung Po Tsai melakukan pertempuran melawan Pasukan Portugis di wilayah perairan yang dikenal dengan nama Tiger's Mouth (wilayah Macau). Dalam perang besar tersebut, Cheung Po Tsai mengalami kekalahan yang cukup hebat dan membuatnya kabur. Inilah kali pertama pasukan Cheung Po Tsai berhasil dikalahkan. Perang hebat tersebut kemudian dikenal dengan sebutan "The Battle of The Tiger's Mouth" (Batalha da Boca do Tigre).

Pada tanggal 20 April 1810, pasukan Portugis berhasil mendesak Tsang Po Tsai dan memaksanya menyerah. Po Tsai akhirnya takluk dengan menyerahkan 2,000 pucuk senjata, 280 kapal, dan 25,000 orang pengikutnya. Pasca menyerah, Po Tsai dan pasukannya diserahkan kepada Pemerintah Guangdong untuk dieksekusi karena tindakan kriminalmnya. Tapi alih-alih dieksekusi, Pemerintah Guangdong justru memberikan amnesti dan mengangkat Cheung Po Tsai menjadi Kapten Angkatan Laut Kekaisaran Qing.

Sosok Cheung Po Tsai sering menjadi inspirasi dan sudah beberapa kali diangkat ke cerita film layar lebar maupun serial televisi. Kisah perjuangannya pertama kali diadaptasi ke dalam film The Pirate (1973).
Dick Wei as Cheung Po Tsai (Project A)

Pada taun 1983, Jackie Chan membuat film Project A, di mana Cheung Po Tsai (diperani Dick Wei) menjadi sosok antagonis yang berhadapan dengan Jackie Chan.

Pada tahun 1994, dalam film Once Upon a Time in China V, sosok Chang Po Tsai ditampilkan sebagai salah satu musuh Wong Fei Hung (Vincent Zhao).

Pada tahun 2007, di film barat Pirates of the Caribbean : At World's End, sosok bajak laut Sao Feng (diperani Chow Yun Fat) merupakan adaptasi dari sosok Cheung Po Tsai. Latar belakang Sao Feng pun banyak menggunakan referensi dari kisah hidup Cheung Po Tsai.

Tahun 2015 silam, TVB pernah membuat serial televisi bergenre eksyen-fiksi ilmiah berjudul Captain of Destiny (張保仔), di mana dalam serial tersebut dikisahkan seorang polisi dari abad 21 bernama Wong Tai Mui (diperani Grace Chan) tiba-tiba berpindah ke abad 19 di mana dia bertemu dengan Bajak Laut Cheung Po Tsai.

No comments:

Post a Comment