Thursday, 9 February 2017

Edisi Khusus - WING CHUN (詠春)




Bagi sebagian besar orang, WING CHUN bukanlah istilah asing. 

Wing Chun adalah salah satu aliran bela diri China yang sangat populer belakangan ini.  Sejak film Ip Man (2008) yang diperani Donnie Yen dan disutradarai Wilson Yip sukses besar, banyak orang yang sangat tertarik untuk mempelajari ilmu bela diri ini. 

Wing Chun adalah salah satu Aliran Kungfu yang kini sangat terkenal di dunia. Sejak tahun 1970-an, Wing Chun sudah menjadi ilmu bela diri yang diminati banyak orang, terutama sejak Bruce Lee menjadi aktor Hong Kong yang sangat terkenal di dunia. Meski ilmu bela diri yang digunakan Bruce Lee adalah Jet-Kune Do, tetapi dasar dari jurus tersebut adalah Wing Chun. Hal ini yang membuat banyak orang penasaran untuk mendalami ilmu tersebut.

Wing Chun kembali diminati banyak orang setelah film Ip Man yang ditayangkan tahun 2008 sukses secara finansial. Jika melihat sejarahnya, WING CHUN adalah salah satu Aliran Kungfu yang sudah sangat tua. Menurut catatan sejarah, Wing Chun diciptakan oleh seorang Bhikunni (Biksu Perempuan dari Ajaran Buddha) yang tinggal di Shaolin. Nama Bhikkuni tersebut adalah Wu Mei. Pada masa Pemerintahan Dinasti Qing (sekitar tahun 1700), Raja Qing pernah memerintahkan Pengawalnya untuk menghancurkan Biara Shaolin. Akibatnya, para Biksu dan Bhikunni lari dan menyelamatkan diri dengan cara bersembunyi di dalam hutan.

Dalam persembunyiannya, Bhikunni Wu Mei menyaksikan seekor Bangau bertarung melawan ular. Melihat pertarungan itu, Bhikkuni Wu Mei terinspirasi untuk membuat sebuah gerakan Kung Fu yang mengadaptasi gerakan kedua binatang tersebut. Saat Jurus Kungfu baru itu rampung dibuatnya, Bhikkuni Wu Mei belum membuat nama untuk jurus itu.

Dia kemudian berkenalan dengan seorang wanita di sebuah desa dekat tempat pelariannya. Wanita itu bernama Yen Yung Chun (嚴詠 ) atau dalam dialek Kanton nama wanita itu disebut YIM WING CHUN.  Karena wanita itu sering membantu menyediakan makanan untuk Bhikkuni Wu Mei dan para bhiksu Shaolin yang bersembunyi di hutan, maka sebagai imbalannya, Bhikkuni Wu Mei menerima Wing Chun sebagai muridnya. Lalu Bhikkuni Wu Mei pun melatih Wing Chun ilmu baru yang dibuatnya.

Wing Chun adalah perempuan yang sangat cantik, dan pekerjaan sehari-harinya adalah menjual tahu di pasar. Karena paras cantiknya, banyak sekali pria yang menggodanya. Konon, ada seorang pria kaya-raya yang sangat ingin menikahinya. Karena Wing Chun tidak mau menikah dengan pria itu, maka sang pria memanggil beberapa orang bawahannya untuk membawa paksa Wing Chun dari pasar agar bisa dinikahi. Menurut legenda, sedikitnya 30 orang yang mendatangi Wing Chun untuk membawa paksa dirinya. Di luar dugaan, Wing Chun seorang diri berhasil mengalahkan semua kaki-tangan orang kaya tersebut. Sejak kejadian itu, nama Wing Chun menjadi terkenal dan banyak orang menaruh hormat padanya.

Wing Chun kemudian menikah dengan seorang pedagang garam bernama Liang Buok Chau dan mengajarinya jurus yang diterimanya dari Bhikkuni Wu Mei. Liang Buok Chau kemudian menamai jurus yang diajarkan istrinya itu sebagai “Yung Chun Chien” (Jurus Wing Chun) . Sejak itulah jurus tersebut dikenal dengan nama Wing Chun.

Pada dasarnya, Jurus Wing Chun berfokus pada gerakan bertahan sekaligus menyerang dengan gerakan semenimal mungkin namun menimbulkan efek yang besar bagi lawan. Dibandingkan aliran jurus Kung Fu Tiongkok yang lain, gerakan Wing Chun jauh lebih efisien karena sangat simpel dan sederhana.  Dalam melakukan serangan, Wing Chun tidak pernah menyerang secara frontal, namun menggunakan gerakan menyamping sehingga memiliki kekuatan lebih dibandingkan lawan yang menyerang secara frontal.

Menurut Grandmaster Steve Lee Swift – Grandmaster dari Wing Chun Kung Fu Academy - Filosofi ilmu Wing Chun adalah Menyerang sambil bertahan. Karena itu, Wing Chun sering menggunakan simbol Yin dan Yang, di mana Yin merupakan simbol dari gerakan bertahan, sedangkan Yang adalah simbol dari menyerang. Yin dan Yang merupakan satu kesatuan kekuatan yang saling melengkapi. Hal yang sama juga berlaku dalam mempelajari Jurus Wing Chun. Ketika Lawan melancarkan serangan, Pengguna Jurus Wing Chun akan menerima serangan itu dalam bentuk bertahan, lalu di waktu bersamaan, melancarkan serangan simultan ke arah lawan.

Secara umum dasar bela diri Wing Chun terdiri dari 6 Jurus. Tiga jurus pertama merupakan jurus tangan kosong. Jurus keempat adalah jurus menggunakan boneka kayu (木人 – Mu Ren Zhuang). Dan dua jurus terakhir menggunakan senjata.  Keenam jurus dasar ini merupakan jurus yang dikembangkan untuk membentuk keseimbangan, sensitivitas, dan kesadaran diri. Ada pun keenam jurus tersebut adalah : 

1.       Xiao Nien Dhou (小念) atau Ide Kecil – Jurus pertama ini merupakan fondasi atau dasar dari semua teknik Wing Chun, di mana orang dilatih untuk berdiri dengan cara yang benar, melakukan gerakan yang benar, serta latihan gerakan tangan dasar yang benar. 


2.       Xun Qiao () atau Membuat Jembatan– Adalah jurus kedua Wing Chun yang berfokus pada koordinasi gerakan tubuh. Filosofi jurus ini adalah melakukan gerakan seminimal mungkin untuk dapat menjatuhkan lawan. Dalam beberapa aliran Wing Chun, pada jurus ini juga diajarkan gerakan menyerang jarak dekat dengan menggunakan siku dan lutut. 

3.       Biao Ze () atau Serangan Jari - Jurus ini adalah jurus pukulan jarak sangat dekat. Selain gerakan tangan,Jurus Biao Ze juga diikuti dengan tendangan, serta gerakan memblokir serangan lawan menggunakan siku dan lengan atas. Bagi beberapa aliran Wing Chun, jurus ini adalah Jurus Mematikan karena titik penyerangannya diarahkan pada bagian-bagian vital lawan, seperti bagian leher. Jurus ini digunakan ketika seseorang sedang berada dalam posisi yang kurang menguntungkan, seperti tubuhnya terkunci lawan, maupun terdesak. 

4.       Mu Ren Zhuang (木人 ) atau Boneka Kayu – adalah jurus keempat yang biasa dilakukan seseorang dengan berlatih pada sebatang kayu dengan tiga batang kecil di depannya. Tujuan jurus ini adalah untuk memberikan arahan kepada orang yang berlatih agar memahami sudut dan gerakan kaki serta tangan, sekaligus mengembangkan kekuatan dari pinggang. 

5.       Liu Dian Ban Gun (六點半 ) atau Tongkat 6 Setengah Point – Jurus kelima ini adalah jurus Wing Chun menggunakan tongkat dengan panjang 2.5 – 3.6 meter. Jurus ini digunakan untuk  pertarungan menggunakan senjata. Jurus ini disebut “6.5 Point” karena jurus ini menggunakan 7 langkah gerakan, di mana langkah terakhir merupakan langkah menyerang, sehingga dihitung sebagai “Langkah setengah”.  Namun dalam kondisi pertarungan yang intens, 6 langkah pertama merupakan langkah menyerang, sedangkan langkah terakhir digunakan untuk mengubah arah serangan berikutnya.

Jurus ini merupakan jurus yang sangat efisien. Selain karena jumlah gerakannya tidak banyak, tongkat yang digunakan juga sengaja dibuat cukup panjang agar ada jarak antara kita dengan lawan, sehingga lawan tidak dapat mendekat dan kita pun punya banyak ruang untuk melakukan serangan. 
  
6.       Bak Zhan Dao (八斬) atau Pedang Delapan Sayatan – Sama seperti jurus kelima, Jurus Wing Chun ini menggunakan senjata berupa sepasang pedang untuk pertarungan menggunakan senjata. Berlawanan dengan Jurus Tongkat 6.5 Point yang digunakan untuk pertarungan jarak jauh, Jurus Pedang Delapan Sayatan digunakan untuk pertarungan jarak pendek. Pedang yang digunakan adalah sepasang pedang pendek sepanjang 80 sentimeter hingga 1 meter yang dikenal dengan istilah Pedang Kupu-kupu.

Sesuai namanya, gerakan jurus ini mengedepankan serangan agresif dengan menggunakan sepasang pedang. Ketika pedang yang satu diarahkan untuk menyerang, pedang satunya lagi digunakan untuk melindungi bagian tubuh yang terbuka. Disebut Pedang Delapan Sayatan, karena jurus ini menggunakan delapan gerakan menyayat, baik ke samping maupun ke depan.  

Selain keenam jurus tersebut, ada beberapa latihan rutin yang juga merupakan jurus dasar Wing Chun. Latihan rutin tersebut adalah :
1.       CHI SOU (). Secara harafiah, Chi Sou berarti “Menempelkan Tangan”. Istilah ini digunakan untuk menyebutkan latihan rutin yang berfungsi untuk meningkatkan reflek gerakan saat menyerang. Latihan ini biasanya melibatkan dua orang, di mana kedua orang tersebut saling menempelkan dan menggerakkan kedua tangan mereka secara berputar ke kiri dan ke kanan. Gerakan memutar kedua tangan ke kiri dan ke kanan tersebut dikenal dengan istilah Luk Sou ( ) atau “Memutar-mutarkan tangan”.

Dengan terus-menerus menggerakkan kedua tangan mereka secara berputar, kedua orang tersebut dapat melatih sensitivitas gerakan tubuh lawan, sehingga mereka bisa tahu ketika lawan mereka akan menyerang, atau sebaliknya, mereka dapat menemukan momentum yang tepat untuk menyerang lawan. 

2.       CHI JIAU ( ), artinya “Menempelkan Kaki”. Latihan ini merupakan latihan gerakan kaki yang berfungsi untuk menguatkan, sekaligus melatih kesigapan kaki.

Grand Master Wing Chun Ip Man
Di masa kini, Wing Chun telah berkembang cukup pesat menjadi beberapa cabang jurus atau aliran. Ada banyak sekali cabang Wing Chun. Beberapa yang terkenal adalah : Wing Chun cabang Ip Man,  Yiu Choi, Jiu Wan, Gu Lao, Pan Nam, Ruen Chi Shan, Yuen Chai Wan, Hung Fa Yi, dan lain-lain. 

Karena jurus-jurusnya yang sangat efisien, cepat, dan mudah dipelajari, Wing Chun kini telah menjadi salah satu dari 3 Aliran Bela Diri Paling Hebat di Wilayah Tiongkok Selatan. Dua aliran bela diri lain adalah Hung Cia (dipopulerkan oleh Huang Fei Hung) dan Cai Li Fo (dipopulerkan oleh Chen Heng - ).

No comments:

Post a Comment