Bagi sebagian besar orang, WING CHUN bukanlah istilah asing.
Wing Chun adalah salah satu aliran bela diri China yang sangat populer belakangan ini. Sejak film Ip Man (2008) yang diperani Donnie Yen dan disutradarai Wilson Yip sukses besar, banyak orang yang sangat tertarik untuk mempelajari ilmu bela diri ini.
Wing Chun adalah salah satu Aliran Kungfu yang kini
sangat terkenal di dunia. Sejak tahun 1970-an, Wing Chun sudah menjadi ilmu
bela diri yang diminati banyak orang, terutama sejak Bruce Lee menjadi aktor
Hong Kong yang sangat terkenal di dunia. Meski ilmu bela diri yang digunakan Bruce Lee adalah Jet-Kune Do, tetapi dasar dari jurus tersebut adalah Wing Chun. Hal ini yang membuat banyak orang penasaran untuk mendalami ilmu tersebut.
Wing Chun kembali diminati banyak orang setelah film Ip Man yang ditayangkan tahun 2008 sukses
secara finansial. Jika melihat sejarahnya, WING CHUN adalah salah satu Aliran
Kungfu yang sudah sangat tua. Menurut catatan sejarah, Wing Chun diciptakan
oleh seorang Bhikunni (Biksu Perempuan dari Ajaran Buddha) yang tinggal di
Shaolin. Nama Bhikkuni tersebut adalah Wu Mei. Pada masa Pemerintahan Dinasti
Qing (sekitar tahun 1700), Raja Qing pernah memerintahkan Pengawalnya untuk
menghancurkan Biara Shaolin. Akibatnya, para Biksu dan Bhikunni lari dan
menyelamatkan diri dengan cara bersembunyi di dalam hutan.
Dalam persembunyiannya, Bhikunni Wu Mei menyaksikan
seekor Bangau bertarung melawan ular. Melihat pertarungan itu, Bhikkuni Wu Mei
terinspirasi untuk membuat sebuah gerakan Kung Fu yang mengadaptasi gerakan
kedua binatang tersebut. Saat Jurus Kungfu baru itu rampung dibuatnya, Bhikkuni
Wu Mei belum membuat nama untuk jurus itu.
Dia kemudian berkenalan dengan seorang wanita di
sebuah desa dekat tempat pelariannya. Wanita itu bernama Yen Yung Chun (嚴詠春 ) atau dalam dialek Kanton nama wanita itu disebut YIM
WING CHUN. Karena wanita itu sering
membantu menyediakan makanan untuk Bhikkuni Wu Mei dan para bhiksu Shaolin yang
bersembunyi di hutan, maka sebagai imbalannya, Bhikkuni Wu Mei menerima Wing
Chun sebagai muridnya. Lalu Bhikkuni Wu Mei pun melatih Wing Chun ilmu baru
yang dibuatnya.
Wing Chun adalah perempuan yang sangat cantik, dan
pekerjaan sehari-harinya adalah menjual tahu di pasar. Karena paras cantiknya,
banyak sekali pria yang menggodanya. Konon, ada seorang pria kaya-raya yang
sangat ingin menikahinya. Karena Wing Chun tidak mau menikah dengan pria itu,
maka sang pria memanggil beberapa orang bawahannya untuk membawa paksa Wing
Chun dari pasar agar bisa dinikahi. Menurut legenda, sedikitnya 30 orang yang
mendatangi Wing Chun untuk membawa paksa dirinya. Di luar dugaan, Wing Chun
seorang diri berhasil mengalahkan semua kaki-tangan orang kaya tersebut. Sejak
kejadian itu, nama Wing Chun menjadi terkenal dan banyak orang menaruh hormat
padanya.
Wing Chun kemudian menikah dengan seorang pedagang
garam bernama Liang Buok Chau dan mengajarinya jurus yang diterimanya dari
Bhikkuni Wu Mei. Liang Buok Chau kemudian menamai jurus yang diajarkan istrinya
itu sebagai “Yung Chun Chien” (Jurus Wing Chun) . Sejak itulah jurus tersebut
dikenal dengan nama Wing Chun.
Pada dasarnya, Jurus Wing Chun berfokus pada
gerakan bertahan sekaligus menyerang dengan gerakan semenimal mungkin namun
menimbulkan efek yang besar bagi lawan. Dibandingkan aliran jurus Kung Fu
Tiongkok yang lain, gerakan Wing Chun jauh lebih efisien karena sangat simpel
dan sederhana. Dalam melakukan serangan,
Wing Chun tidak pernah menyerang secara frontal, namun menggunakan gerakan
menyamping sehingga memiliki kekuatan lebih dibandingkan lawan yang menyerang
secara frontal.
Menurut Grandmaster Steve Lee Swift – Grandmaster
dari Wing Chun Kung Fu Academy - Filosofi ilmu Wing Chun adalah Menyerang
sambil bertahan. Karena itu, Wing Chun sering menggunakan simbol Yin dan Yang,
di mana Yin merupakan simbol dari gerakan bertahan, sedangkan Yang adalah
simbol dari menyerang. Yin dan Yang merupakan satu kesatuan kekuatan yang
saling melengkapi. Hal yang sama juga berlaku dalam mempelajari Jurus Wing
Chun. Ketika Lawan melancarkan serangan, Pengguna Jurus Wing Chun akan menerima
serangan itu dalam bentuk bertahan, lalu di waktu bersamaan, melancarkan
serangan simultan ke arah lawan.
Secara umum dasar bela diri Wing Chun terdiri
dari 6 Jurus. Tiga jurus pertama merupakan jurus tangan kosong. Jurus keempat
adalah jurus menggunakan boneka kayu (木人樁
– Mu Ren Zhuang). Dan dua jurus terakhir menggunakan senjata. Keenam jurus dasar ini merupakan jurus yang
dikembangkan untuk membentuk keseimbangan, sensitivitas, dan kesadaran diri.
Ada pun keenam jurus tersebut adalah :
1. Xiao
Nien Dhou (小念頭) atau Ide Kecil – Jurus pertama ini
merupakan fondasi atau dasar dari semua teknik Wing Chun, di mana orang dilatih
untuk berdiri dengan cara yang benar, melakukan gerakan yang benar, serta
latihan gerakan tangan dasar yang benar.
2. Xun
Qiao (寻桥)
atau Membuat Jembatan– Adalah jurus kedua Wing Chun yang berfokus pada
koordinasi gerakan tubuh. Filosofi jurus ini adalah melakukan gerakan seminimal
mungkin untuk dapat menjatuhkan lawan. Dalam beberapa aliran Wing Chun, pada
jurus ini juga diajarkan gerakan menyerang jarak dekat dengan menggunakan siku
dan lutut.
3. Biao
Ze (镖指)
atau Serangan Jari - Jurus ini adalah jurus pukulan jarak sangat dekat. Selain
gerakan tangan,Jurus Biao Ze juga diikuti dengan tendangan, serta gerakan
memblokir serangan lawan menggunakan siku dan lengan atas. Bagi beberapa aliran
Wing Chun, jurus ini adalah Jurus Mematikan karena titik penyerangannya
diarahkan pada bagian-bagian vital lawan, seperti bagian leher. Jurus ini
digunakan ketika seseorang sedang berada dalam posisi yang kurang menguntungkan,
seperti tubuhnya terkunci lawan, maupun terdesak.
4. Mu
Ren Zhuang (木人樁 ) atau Boneka Kayu – adalah jurus
keempat yang biasa dilakukan seseorang dengan berlatih pada sebatang kayu
dengan tiga batang kecil di depannya. Tujuan jurus ini adalah untuk memberikan
arahan kepada orang yang berlatih agar memahami sudut dan gerakan kaki serta
tangan, sekaligus mengembangkan kekuatan dari pinggang.
5. Liu
Dian Ban Gun (六點半棍 ) atau Tongkat 6
Setengah Point – Jurus kelima ini adalah jurus Wing Chun menggunakan tongkat
dengan panjang 2.5 – 3.6 meter. Jurus ini digunakan untuk pertarungan menggunakan senjata. Jurus ini
disebut “6.5 Point” karena jurus ini menggunakan 7 langkah gerakan, di mana
langkah terakhir merupakan langkah menyerang, sehingga dihitung sebagai
“Langkah setengah”. Namun dalam kondisi
pertarungan yang intens, 6 langkah pertama merupakan langkah menyerang,
sedangkan langkah terakhir digunakan untuk mengubah arah serangan berikutnya.
Jurus ini merupakan
jurus yang sangat efisien. Selain karena jumlah gerakannya tidak banyak,
tongkat yang digunakan juga sengaja dibuat cukup panjang agar ada jarak antara
kita dengan lawan, sehingga lawan tidak dapat mendekat dan kita pun punya
banyak ruang untuk melakukan serangan.
6. Bak
Zhan Dao (八斬刀) atau Pedang Delapan Sayatan – Sama
seperti jurus kelima, Jurus Wing Chun ini menggunakan senjata berupa sepasang
pedang untuk pertarungan menggunakan senjata. Berlawanan dengan Jurus Tongkat
6.5 Point yang digunakan untuk pertarungan jarak jauh, Jurus Pedang Delapan
Sayatan digunakan untuk pertarungan jarak pendek. Pedang yang digunakan adalah
sepasang pedang pendek sepanjang 80 sentimeter hingga 1 meter yang dikenal
dengan istilah Pedang Kupu-kupu.
Sesuai namanya,
gerakan jurus ini mengedepankan serangan agresif dengan menggunakan sepasang
pedang. Ketika pedang yang satu diarahkan untuk menyerang, pedang satunya lagi
digunakan untuk melindungi bagian tubuh yang terbuka. Disebut Pedang Delapan
Sayatan, karena jurus ini menggunakan delapan gerakan menyayat, baik ke samping
maupun ke depan.
Selain keenam jurus tersebut, ada beberapa latihan
rutin yang juga merupakan jurus dasar Wing Chun. Latihan rutin tersebut adalah
:
1. CHI
SOU (黐手). Secara harafiah, Chi Sou berarti
“Menempelkan Tangan”. Istilah ini digunakan untuk menyebutkan latihan rutin
yang berfungsi untuk meningkatkan reflek gerakan saat menyerang. Latihan ini
biasanya melibatkan dua orang, di mana kedua orang tersebut saling menempelkan
dan menggerakkan kedua tangan mereka secara berputar ke kiri dan ke kanan.
Gerakan memutar kedua tangan ke kiri dan ke kanan tersebut dikenal dengan
istilah Luk Sou (碌手 ) atau “Memutar-mutarkan
tangan”.
Dengan
terus-menerus menggerakkan kedua tangan mereka secara berputar, kedua orang
tersebut dapat melatih sensitivitas gerakan tubuh lawan, sehingga mereka bisa
tahu ketika lawan mereka akan menyerang, atau sebaliknya, mereka dapat menemukan
momentum yang tepat untuk menyerang lawan.
2. CHI
JIAU (黐腳 ), artinya “Menempelkan Kaki”. Latihan
ini merupakan latihan gerakan kaki yang berfungsi untuk menguatkan, sekaligus
melatih kesigapan kaki.
Grand Master Wing Chun Ip Man |
Di masa kini, Wing Chun telah berkembang cukup
pesat menjadi beberapa cabang jurus atau aliran. Ada banyak sekali cabang Wing
Chun. Beberapa yang terkenal adalah : Wing Chun cabang Ip Man, Yiu Choi, Jiu Wan, Gu Lao, Pan Nam, Ruen Chi
Shan, Yuen Chai Wan, Hung Fa Yi, dan lain-lain.
Karena jurus-jurusnya yang sangat efisien, cepat,
dan mudah dipelajari, Wing Chun kini telah menjadi salah satu dari 3 Aliran
Bela Diri Paling Hebat di Wilayah Tiongkok Selatan. Dua aliran bela diri lain
adalah Hung Cia (dipopulerkan oleh Huang Fei Hung) dan Cai Li Fo (dipopulerkan
oleh Chen Heng - 陳享
).
No comments:
Post a Comment