Sunday, 5 February 2017

Edisi Khusus - Jurus Pendekar Biara Shaolin




Kali ini kita akan mengupas hal khusus tentang Jurus Pendekar Biara Shaolin.

Selain sebagai biara tempat mendalami ajaran agama Buddha, Biara Shaolin juga merupakan tempat berkembangnya ilmu-ilmu kungfu Tiongkok. Di sana terdapat perpustakaan yang menyimpan ratusan catatan jurus dan ilmu bela diri yang tercatat dengan sangat rapi sejak berabad-abad tahun. 

Pada intinya, Jurus Biara Shaolin terbagi dalam 2 Bentuk : Jurus Tangan Kosong dan Jurus Senjata.

Jurus Tangan Kosong terdiri dari 4 Teknik : Tendangan, Pukulan, Gulat, dan Cengkraman.

Sedangkan Jurus Senjata dibagi lagi berdasarkan tipe senjata : Senjata Panjang, Senjata Pendek, dan Senjata Lembut. Senjata Panjang seperti Tongkat Toya, Tombak, dan pedang panjang. Sedangkan Senjata Pendek seperti Pedang Pendek dan golok. Senjata Lembut adalah cambuk dan tongkat pendek.

Berdasarkan lokasi, Jurus Shaolin terbagi dalam 2 Lokasi : Shaolin Utara dan Shaolin Selatan. Shaolin Utara terkenal dengan jurus-jurus tendangan, sedangkan Shaolin Selatan terkenal dengan Jurus Pukulan. Hal ini kemudian memunculkan istilah “Pukulan dari Selatan, Tendangan dari Utara” (南拳北 – Nan Chien Bei Dhuei ).

Salah satu jurus yang menjadi jurus andalan Biara Shaolin adalah Luohan Quan (罗汉 )  atau Jurus Luohan. Istilah Luohan berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “Pencerahan”. Luohan merupakan ikon suci yang merupakan tujuan utama para Biarawan Shaolin. Dengan banyak bermeditasi, mereka berharap dapat mendapatkan pencerahan tentang tujuan hidup mereka.
Jurus Luohan merupakan kreasi dari seorang Biarawan India bernama Damo yang pernah hidup antara abad 5 – 6 Sesudah Masehi.  Ide menciptakan jurus ini muncul setelah Damo melihat para Biarawan selalu berada dalam kondisi lemah setelah melakukan meditasi berdurasi panjang. Kondisi mereka tersebut sangat berbahaya karena musuh dapat dengan mudah menyerang  dan mereka tidak punya kemampuan untuk bertahan.

Karena itu, Damo menciptakan serangkaian gerakan bela diri yang berfungsi untuk memperkuat tubuh para Biarawan agar tubuh mereka tetap kuat meski telah menjalani proses meditasi yang panjang. Damo menciptakan jurus 18 Tangan Louhan (罗汉十八手 – Lou Han Se Ba Sou ) dan jurus ini merupakan jurus pertama dan tertua yang tercatat dalam catatan kungfu Biara Shaolin. Dalam Catatan Kungfu Shaolin (少林拳 – Shaolin Quan Pu), Jurus 18 Tangan Louhan mulai diajarkan sejak masa Dinasti Sui (581 – 618 Sesudah Masehi) di mana jurus tersebut hanya terdiri dari 18 gerakan yang sangat sederhana.

Tetapi sejak Dinasti Tang (618 – 907 Sesudah Masehi) jurus ini berkembang menjadi 36 gerakan. Jurus ini terus berkembang hingga akhirnya di masa Dinasti Ming (1368 – 1644), jurus ini sudah menjadi 18 Jurus di mana masing-masing jurus terdiri dari 18 gerakan, sehingga secara keseluruhan, jurus ini memiliki 324 gerakan.

Luohan Quan atau Shaolin Luohan Quan merupakan jurus dengan teknik pukulan jarak jauh dan bertahan menghadapi serangan jarak dekat. Selain bertahan, dalam pertarungan jarak dekat, Luohan Quan menggunakan teknik membalikkan tenaga lawan, sehingga semakin kuat pukulan yang dilancarkan lawan, semakin parah pula luka yang akan dideritanya.

Teknik Louhan Quan menggunakan gerakan yang cepat, kuat, aktif menyerang ke segala arah, dan tidak pernah memukul dengan gerakan lurus atau mengarahkan pukulan frontal ke depan.
Karena banyaknya gerakan Luohan Quan,maka untuk bisa menguasai jurus ini dibutuhkan waktu latihan selama 15 – 30 tahun.  Hal inilah yang menjadi alasan tidak banyak Biarawan Shaolin yang menguasai Luohan Quan. Rata-rata hanya 2 – 3 orang Biarawan saja yang menguasai Luohan Quan.
 Di masa kini, banyak Padepokan Bela Diri – khususnya padepokan kung fu Tiongkok – yang mengajarkan Luohan Quan. Hanya saja karena durasi latihan yang pendek, tidak ada yang mengajari 18 Jurus Luohan secara utuh dan lengkap. 

Hal inilah yang kemudian memunculkan banyak sekali gaya Jurus Luohan baru, sehingga variasi Luo Han Quan semakin banyak dan sudah semakin mengaburkan gerakan Jurus Luo Han yang sebenarnya.

No comments:

Post a Comment