Saturday 4 August 2018

The Wild Bunch / Cap Sha Tay Po (十三太保; 1982)


Di tahun 1980-an, serial televisi Hong Kong sedang menjadi primadona dan menjadi tontonan yang digemari banyak orang, termasuk di Indonesia. Berbeda dengan masa kini - di mana tontonan televisi Hong Kong dapat ditonton secara streaming di mana pun - di masa lalu, untuk menonton serial Hong Kong itu butuh perjuangan. Selain hanya didapat dari rental video (yang merupakan satu-satunya sumber tontonan yang tersedia), untuk bisa mendapatkan satu episode film saja harus menunggu berminggu-minggu (karena antrian penyewa video). Menjengkelkan, bukan? Tapi itulah daya tariknya dan menjadi nostalgia tidak terlupakan bagi para penikmat film wuxia era 1980-an.

Bicara soal serial televisi Hong Kong, ada 1 serial televisi Hong Kong yang cukup menarik perhatian. Bukan karena alur ceritanya, tetapi lantaran pemeran di dalam serial tersebut yang hampir semuanya adalah aktor dan aktris top Hong Kong di masa itu. Serial tersebut berjudul The Wild Bunch (十三太保) /Cap Sa Tay Po / 13 Pengawal.

Serial ini disutradarai oleh Johnnie To, yang kini dikenal sebagai salah satu sutradara Top Hong Kong. Serial ini diperani oleh Wong Yat Wa, Chen Yi Lien, Tung Wei, dan Kent Tong. Terdiri dari 20 episode, serial ini aslinya ditayangkan di Hong Kong (melalui jaringan televisi TVB - Jade) pada tanggal 30 Agustus - 24 September 1982. Serial ini kemudian didistribusikan secara resmi di Indonesia sekitar akhir tahun 1982 oleh PT Trio Video Tara (Trio Tara) dalam bentuk video yang disewakan / rental.

The Wild Bunch bersetting masa Dinasti Tang, di mana terdapat 2 Tuan Tanah yang berusaha menguasai wilayah Tiongkok. Mereka adalah Lee Hak Yung (Chun Piau) dan Chu Wan (Liu Siu Ming). Untuk bisa memenangkan persaingan, Lee Hak Yung kemudian mengumpulkan 13 orang Pendekar terbaik di Tiongkok untuk membantunya. Nantinya ke-13 Pendekar tersebut disebutnya sebagai Cap Sa Tay Po / 13 Pengawal.

Dari ketiga belas pendekar tersebut, Cun Hau (Felix Wong) adalah pendekar yang paling menonjol, baik dari segi kemampuan bela diri maupun pengetahuan. Tidak heran dia menjadi orang kepercayaan Lee Hak Yung. Sementara itu, Cun Hau terpikat dengan kecantikan anak perempuan Lee Hak Yung, yaitu Wan Lo (Chen Yi Lien). Gayung bersambut, ternyata Wan Lo juga jatuh hati pada Cun Hau.

Tapi diam-diam Kwan Lei (Kent Tong) juga jatuh hati pada Wan Lo. Ketika tahu wanita yang dicintainya malah mencintai Cun Hau, Kwan Lei merasa sakit hati. Diam-diam dia berkonspirasi dengan Chu Wan untuk menghancurkan Lee Hak Yung. Tidak hanya itu, dia pun mengadu-domba rekan-rekan dari 13 Pengawal sehingga mereka semua saling tidak percaya dan mulai mengalami perpecahan.

Serial ini merupakan salah satu serial wuxia cerdas yang cukup menarik karena berisi cerita penuh intrik sehingga alurnya tidak mudah ditebak. Karena fokus serial ini adalah pada intrik maka aksi pertarungan terbilang "kurang banyak" di serial ini. Tidak heran kalau tidak banyak penggemar serial wuxia yang ingat dengan serial ini. Tetapi bagi penggemar yang suka dengan alur cerita yang cerdas, pasti ingat dengan serial ini.



ABOUT "CAP SA TAY PO"
Sebenarnya Cap Sa Tay Po / The Wild Bunch / 13 Pengawal bukanlah cerita fiksi karena sebenarnya merupakan adaptasi dari kejadian nyata yang pernah terjadi di masa Dinasti Tang (618 - 907 Masehi). Pada masa itu, terjadi kekacauan karena kurangnya ketegasan dari Kaisar di masa itu. Akibatnya, pemerintahan banyak dikendalikan oleh Tuan Tanah. Dengan banyaknya Tuan Tanah yang bermunculan, timbul perseteruan di antara mereka, terutama dalam hal perebutan wilayah kekuasaan.

Pada saat kekacauan itu, Jendral Li Ke Yung bersama 13 orang pengikutnya turun tangan dan menghabisi para Tuan Tanah yang merongrong kewibawaan Kekaisaran. Berkat ketegasan dan keberaniannya, Jendral Li Ke Yung berhasil membuat kondisi pemerintahan kembali stabil, dan nama Li Ke Yung serta 13 Pengawalnya (Cap Sa Tay Po) menjadi terkenal.

Namun aksinya tersebut malah membuat cemburu para jendral lain. Mereka bahkan kuatir kalau sampai Kaisar terlalu dekat dengan Jendral Li Ke Yung, bisa-bisa mereka akan kehilangan kekuasaan. Karena itu para jendral bersekongkol untuk menghabisi Jendral Li Ke Yung.

Jendral Li Ke Yung dan 13 Pengawal Setia Li Ke Yung akhirnya tewas dalam jebakan yang disiapkan oleh para jendral yang tidak suka dengan aksi heroik mereka.


Semangat pantang menyerah Jendral Li Ke Yung dan 13 Pengawal / Cap Sa Tay Po ini kemudian banyak menginspirasi para penulis dan sineas untuk mengangkat kisah hidup mereka. Di dunia film, film pertama yang mengangkat kisah kepahlawanan 13 Pengawal adalah film The Heroic Ones (十三太保) yang diproduksi Shaw Brothers tahun 1970. Film ini disutradarai oleh Chang Cheh, dengan diperani deretan artis papan atas Hong Kong : David Chiang, Ku Feng, Chin Han, Ti Lung, Chang Sing, dan Lily Li. Film ini sukses dan menjadi salah satu film Shaw Brothers terlaris di masa itu.

Pada tahun 1976, sebuah adaptasi lain dari Cap Sa Tay Po dirilis oleh perusahaan film Taiwan. Film itu berjudul General Stone (Cap Sa Tay Po - Li Cun Xiao), dengan sutradara Hung Tao dan diperani Ling Feng Shang Guan, Tan Tao Liang, serta Chen Sen Ling. Berbeda dengan kisah Cap Sa Tay Po sebelumnya, film ini lebih berfokus pada Li Cun Xiao (Tan Tao Liang) - anak angkat Li Ke Yung - yang mencari tahu penyebab kematian ayah angkat serta 13 orang Pengawal Setia Li Ke Yung.

Pada tahun 1984, Taiwan kembali merilis film berjudul Shanghai 13 (上海灘十三太保; Shang Hai Dan Se San Thai Bao / Shang Hai Tan Cap Sa Tay Po). Film ini disutradarai Chang Cheh, dan diperani oleh deretan aktor dan aktris populer Taiwan / Hong Kong : Ti Lung, Cheng Kuan Tai, Jimmy Wang Yu, Andy Lau, Danny Lee, David Chiang, Bryan Leung, Lu Feng, Chang Feng, Chiang Seng, dan lain-lain.

Sama seperti film sebelumnya, film Shanghai 13 mengangkat cerita yang sama sekali berbeda dengan film sebelumnya. Film ini mengisahkan tentang seorang patriot negara bernama Tuan Gao (Chang Ming) yang terusik hati nuraninya ketika mengetahui perilaku dan tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh Kelompok Organisasi Pemerintahan Baru Tiongkok yang melakukan kekerasan pada masyarakat. Tuan Gao berencana untuk melarikan diri dari Taiwan ke Tiongkok agar mendapatkan suaka di sana. Namun perjalanannya cukup berbahaya karena banyak orang berusaha mencegah kepergianya - bahkan membungkamnya seumur hidup - agar Tuan Gao tidak bisa menceritakan pada dunia luar tentang apa yang dilakukan Kelompok Organisasi Pemerintahan Baru.

Untuk menjaga keselamatannya, Tuan Gao meminta bantuan Shanghai 13 - sekelompok pengawal dari Shanghai yang terdiri dari para ahli bela diri - untuk mengawalnya hingga tiba di Tiongkok. Masalahnya, ternyata ada 1 orang di antara ke-13 Pengawal itu yang merupakan penghianat, sehingga kemana pun Tuan Gao pergi, pasti berhasil diketahui orang-orang yang mengejarnya.


No comments:

Post a Comment