Disiarkan : 15 Oktober 2016
A.SEJARAH
SANG PENDEKAR :
Legend of the Condor Heroes adalah salah satu karya novel klasik Louis
Cha (Jing Yong). Pertama kali terbit dalam bentuk cerpen di Hong Kong
Commercial Daily (Xiang Kang Sang Bao) dari tgl 1 Januari 1957 – 19 Mei
1959.Cerpen itu sukses luar biasa, sehinga Jing Yong memutuskan untuk
mengompilasi cerpennya ke dalam bentuk novel pada tahun 1975.
Legend of the Condor Heroes merupakan seri pertama dari Trilogi
Rajawali. Dua seri lainnya adalah Return of the Condor Heroes (Sen Tiaw Shiak
Li) dan Heaven Sword and Dragon Sable (To Liong To / Yi Thien Thu Lung
Ci).
Hingga hari ini Legend of Condor Heroes telah diadaptasi ke dalam 9
serial televisi dan 8 film layar lebar.
Adaptasi serial televisi teranyar dari legenda dirilis tahun 2008
(Legend of the Condor Heroes 2008), produksi Chinese Entertainment Shanghai Ltd
, yang diperani Hu Ge, Ariel Lin, Justin Yuan, dan Cecilia Liu.
Sedangkan adaptasi versi layar lebar teranyar adalah Ashes of Time
(1994) yang diperani Leslie Cheung, Tony Liang Jia Wei, Brigitte Lin, Tony
Liang Chiau Wei, Karina Lau, Charlie Yeung, Jackie Cheung, dan Maggie Cheung. Film ini dirilis dalam 2 versi : versi pertama
menggunakan Bahasa Mandarin / Kanton untuk peredaran di negara Asia, dan versi kedua menggunakan bahasa Inggris untuk
peredaran di negara non Asia.
Yang menarik tentang perilisan film Ashes of Time adalah : Tidak lama
setelah diedarkan, Ashes of Time harus
ditarik dari peredarannya karena kalimat-kalimat bahasa Inggris yang digunakan
banyak yang keliru dan tidak tepat. Setelah melalui proses re-editing, film
tersebut dirilis ulang pada tahun 2008 dengan judul Ashes of Time Redux.
Dari semua adaptasi itu, serial televisi yang dianggap sebagai adaptasi
terbaik dari sisi cerita adalah Legend of Condor Heroes versi 1983 yang
ditayangkan TVB Jade sejak tanggal 21 Februari – 2 Juli 1983.
Serial televisi Legend of Condor Heroes versi 1983 diperani oleh Felix
Wang Je Hua (Guo Jing), Barbara Yeung / Weng Mei Ling (Huang Rong), Michael Miu
/ Miau Chiau Wei (Yang Kang), dan Yang Phan Yhan (Mu Nian Ci).
B.
KISAH SANG PENDEKAR :
Legend of the Condor Heroes rilisan 1983 terdiri dari 59 episode yang terbagi
dalam 3 bagian yaitu :
a.
Pengikut Setia Berdarah Baja - 射鵰英雄傳之鐵血丹心 – Se Tiau Ing
Siung Chuan Ce Diek Xie Dan Xing (Episode 1 – 19)
b. Bidat
Timur dan Racun Barat – 射鵰英雄傳之東邪西毒 - Se
Tiau Ing Siung Chuan Ce Tung Xie Shi Du (Episode 20 – 39)
c.
Duel di Gunung Hua - 射鵰英雄傳之華山論劍 – Se Tiau Ing
Siung Chuan Ce Hua San Lun Cien (episode 40 – 59).
Bagian 1 :
Kisah The Legend of Condor Heroes diawali dengan perkenalan Biarawan Tao
bernama Chiu Chu Cik dengan Yang Tie Xin dan Guo Xiao Tian, dua penduduk desa yang
setia pada Dinasti Song. Yang Tie Xin beristrikan
Bau Xi Ruo, sedangkan Guo Xiao Tian beristrikan Li Ping.
Saat itu Bau Xi Ruo dan Li Ping sedang hamil, sehingga suami mereka
meminta Biarawan Chiu untuk memberikan nama untuk anak mereka. Maka Biarawan
Chiu memberikan nama Guo Jing untuk anak Guo Xiao Tian, dan Yang Kang untuk
anak Yang Tie Xin.Biarawan Chiu pun kemudian menghadiahi mereka belati yang
telah dituliskan nama masing-masing anak.
Beberapa hari setelah itu, Pangeran Keenam dari Kerajaan Jin, Wang Yan
Hong Lie terluka setelah bertarung dengan Biarawan Chiu. Dia berhasil
menyelamatkan diri dan bersembunyi di kandang hewan milik Yang Tie Xin. Tanpa
sengaja Bao Xi Ruo menemukan Wang Yang Hong Lie, kemudian menolongnya. Terpikat
oleh kecantikan Bao Xi Ruo, Pangeran Wang kemudian menyuap Jendral Duan Thian
De dari Kerajaan Song untuk membunuh Yang Tie Xin dan Guo Xiao Tian.
Guo Xiao Tian meninggal, dan istrinya ditahan Jendral Duan Tian De.
Sementara itu Yang Tie Xin berhasil melarikan diri. Istrinya kemudian dibawa oleh
Pangeran Wang.
Ketika Biarawan Chiu ke rumah Guo Xiao Tian dan Yang Tie Xin, dia terperanjat
saat menemukan Guo Xiao Tian telah tiada dan Yang Tie Xin menghilang. Dia berusaha
mencari keberadaan Yang Tie Xin, Bau Xi Ruo, dan Li Ping. Biarawan Chiu berhasil
menemukan jejak Jenderal Duan yang membawa Li Ping bersembunyi di Biara Yunqi
milik Ku Mu Dashi, seorang Anggota KelompokXien Xia yang juga Paman dari
Jenderal Duan. Kepada Pamannya, Jenderal Duan berbohong kalau Biarawan Chiu
adalah pembunuh yang berniat membunuhnya.
Demi menolong keponakannya, Ku Mu Ta Shi pun bertarung dengan Biarawan
Chiu. Tapi ilmu Biarawan Chiu terlalu hebat, sehingga dengan mudah dia mengalahkan
Kumu Tashi. Kumu Tashi kemudian meminta bantuan 7 Pendekar Aneh dari Jiangnan (Jiang
Nan 7 Guai) untuk menghadapi Biarawan Chiu.
Pertarungan hebat yang tidak seimbang pun terjadi antara Kumu Ta Shi dan
7 Pendekar Aneh dari Jiangnan melawan Biarawan Chiu. Pertarungan itu berakhir
seri, di mana Biarawan Chiu dan kedelapan lawannya terluka parah. Mengetahui pamannya terluka, Jendral Duan lalu
membawa Li Ping melarikan diri dari biara.
Karena pertarungan mereka dianggap seimbang, Biarawan Chiu mengusulkan
pada Kumu Ta Shi dan 7 Pendekar Aneh dari Jiangnan untuk melanjutkan
pertarungan 18 tahun kemudian dengan mengadu anak Yang Tie Xing dengan anak Guo
Xiao Tien. Anak Yang Tie Xing akan dilatih oleh Biarawan Chiu, sedangkan anak
Guo Xiao Tien akan dilatih 7 Pendekar Aneh. Mereka pun sepakat bertemu kembali 18
tahun kemudian.
Sementara itu, dalam pelariannya, Li Ping berhasil kabur dan tinggal di
Gurun Gobi bersama masyarakat Mongolia. Dia kemudian mendapat perlindungan dari
Temujin / Genghis Khan. Di sanalah dia melahirkan anak laki-laki, yang
dinamainya Guo Jing, sesuai dengan nama pemberikan Biarawan Chiu.
Di waktu yang nyaris bersamaan, di kediaman Wang Yan Hong Lie di Istana
Kerajaan Jin, Bau Xi Ruo juga melahirkan anak laki-laki yang dinamainya Yang
Kang.
Biarawan Chiu berhasil menemukan Bau Xi Ruo dan menjadi Guru untuk Yang
Kang. Meski sudah dilatih Biarawan Chiu, diam-diam Yang Kang juga berguru pada Mei
Cao Feng, salah satu dari Pembunuh Kembar dari Angin Hitam (黑風雙煞)
dan berlatih ilmu Cakar Tengkorak Putih
(九陰白骨爪) dari Kitab Sembilan Bulan milik Mei
Cao Feng.
Di perkemahan Temujin, Guo Jing mendapat latihan memanah dari Guru
Panah Jebe dan bersahabat dengan anak Temujin, Tolui. Tujuh Pendekar Aneh dari
Jiang Nan berhasil menemukan Guo Jing. Setelah melatih Guo Jing beberapa saat,
mereka menyadari kalau anak tersebut tidak sesuai yang perkiraan mereka. Daya
tangkapnya sangat lambat, sehingga cukup membuat frustrasi ketujuh pendekar
tersebut saat melatihnya.
Guo Jing kemudian bertemu dengan Ma Yu, salah seorang dari 7 Orang
Sakti dari Quanzhen (全真七子),
yang kemudian melatihnya ilmu dasar dan tenaga dalam Quanzhen. Sejak berlatih
ilmu Quanzhen, kemampuan beladiri Guo Jing maju dengan sangat pesat.
Mendekati waktu duel yang sudah ditentukan antara Guo Jing dan Yang
Kuo, 7 Pendekar Aneh berpendapat kalau Guo Jing belum siap untuk melakukan duel
itu. Karena itu, mereka membawa Guo Jing ke kota untuk mencari pengalaman
lebih. Di kota, Guo Jing bertemu dengan seorang pengemis misterius yang terus-menerus
mengikutinya. Guo Jing kemudian mengetahui kalau pengemis itu adalah seorang
gadis cantik bernama Huang Rong.
Guo Jing dan Huang Rong kemudian menjadi saksi penculikan yang
dilakukan Ou Yang Ke dari Gunung Onta Putih terhadap seorang gadis bernama Mu
Nian Ci. Mereka kemudian menolong Mu Nian Ci. Berkat tindakannya itu, Guo Jing
akhirnya berkenalan dengan Yang Tie Xin, ayah angkat Mu Nian Ci, yang juga ayah
kandung Yang Kang.
Setelah itu, Yang Tien Xin mengadakan sayembara adu bela diri untuk
mencarikan suami bagi Mu Nian Ci. Yang Kang ikut dalam sayembara itu dan
menang. Namun dia tidak bersedia menikahi Mu Nian Ci dan mengatakan mengikuti
sayembara itu hanya untuk bersenang-senang. Guo Jing marah dan membela Mu Nian
Ci. Tapi dia kalah oleh pukulan Cakar Tengkorak Putih Yang Kang.
Beruntung Guo Jing berhasil diselamatkan Biarawan Tao Wang Chu Yi, yang
juga salah seorang dari 7 Orang Sakti dari Quanzhen.
Yang Kang kemudian meminta maaf pada Guo Jing, lalu mengajaknya makan bersama
sebagai wujud permintaan maaf. Ternyata ajakan makan itu hanya kedok agar Yang
Kang bisa menangkap Guo Jing, Huang Rong, dan Wang Chu Yi. Guo Jing mengetahui
niat jahat Yang Kang, dan terjadilah pertarungan di antara mereka. Guo Jing,
Huang Rong, dan Wang Chu Yi berhasil kabur, tetapi Wang Chu Yi terkena racun.
Saat Guo Jing mencari penawar racun, dia justru tergigit ular. Berkat tenaga
dalam Quanzhen yang dimilikinya, Guo Jing tidak keracunan, bahkan dia kemudian
kebal terhadap segala racun.
Ketika mengetahui kemampuan Guo Jing yang kebal terhadap racun, Liang
Ze Weng - Pemilik ular tersebut - kemudian mengejar Guo Jing untuk meminum
darahnya. Guo Jing dan teman-temannya berhasil melarikan diri dari kejaran
Liang Ze Weng, namun terjebak di sebuah gua, tempat Mei Chao Feng bersemedi.
Mei Chao Feng kemudian membantu Guo Jing dan teman-temannya keluar dari pintu rahasia
sehingga selamat dari kejaran Liang Ze Weng.
Sementara itu, Bao Xi Ruo mengetahui kalau suaminya masih hidup. Dia
kemudian mengajak Yang Kang untuk tinggal meninggalkan semua kehidupan Bangsa
Jin dan tinggal bersama ayahnya yang merupakan Bangsa Song.Yang Kang awalnya
menuruti kemauan Ibunya. Tetapi ketika dia mengalami penyiksaan yang dilakukan
oleh para Tentara Jin, Yang Kang memutuskan untuk hidup dengan Bangsa Jin
bersama Wan Yan Hong Lie. Dia memilih hidup sebagai Penghianat Bangsa tapi
kaya-raya, daripada hidup sebagai Bangsa Han dan hidup dalam kehinaan.
Ketika tahu Yang Kang memilih tinggal bersama Bangsa Jin kembali, Biarawan
Chiu memaksa Yang Kang untuk kembali ke bangsanya. Karena dipaksa, Yang Kang mengikuti
kemauan Biarawan Chiu. Tapi diam-diam dia menggunakan ilmu Cakar Tengkorak
Putihnya untuk menandai jalan yang dilaluinya, agar Wang Yan Hong Lie
menyelamatkannya.
Wang Yang Hong Lie berhasil menemukan jejak yang ditinggalkan Yang Kang
tersebut. Jejak itu membawanya hingga kediaman Yang Tie Xin. Pasukan Wang Yang
Hong Lie pun menyerbu masuk ke kediaman Yang Tie Xin. Dalam kondisi terkepung
dan sudah tidak mungkin selamat, Yang Tie Xin dan Bao Xi Rou akhirnya
memutuskan untuk mengakhiri hidup bersama.
Bagian 2 :
Di Bagian Kedua The Legend of Condor Heroes, ceritanya dibuka dengan
aksi Pemimpin Kelompok Pengemis (Kaipang) Hong Qi Kong yang mencuri Kitab Wumu,
Kitab yang berisi informasi inteligen tentang cara menaklukkan Bangsa Jin. Dia
menyerahkan buku itu pada Pemerintah Song. Tapi niat baiknya tidak ditanggapi
baik oleh Kaisar Song, sehingga buku itu diabaikan begitu saja. Tolui
mengetahui keberadaan buku itu dan – bersama Huazheng, anak perempuan Genghis
Khan – mereka berusaha mencurinya untuk kepentingan bangsa Mongol. Tapi mereka justru
tertangkap pasukan Yang Kang.
Hong Qi Kong berusaha menolong Tolui, tapi dia malah terkena racun dan
mendapat serangan sengit dari Mei Chao Feng (Guru Yang Kang), Untungnya, Hong Qi Kong berhasil menyelamatkan
Tolui dan Huazheng, meski kemudian Huazheng terluka terkena pukulan Cakar
Tengkorak Putih dari Yang Kang.
Guo Jing meminta Huang Rong untuk menyembuhkan Huazheng. Huang Rong kemudian
mengetahui kalau Huazheng dulu pernah suka pada Guo Jing. Karena mengira Guo
Jing juga punya hati pada Huazheng, maka ketika Ayah Huang Rong – Huang Yaoshi,
Pemimpin Thau Hua Tau – mengajaknya pulang, Huang Rong pun pergi meninggalkan
Guo Jing.
Mengetahui Huang Rung pulang ke kampung halamannya, Guo Jing menyusul
ke Thau Hua Tau. Di pulau itu, Guo Jing berkenalan dan menjalin hubungan
persaudaraan dengan Si Bocah Nakal周伯通; Zhou Buo
Dong.
Sementara itu, Di Istana Pulau
Persik, Si Racun dari Barat Ouyang Feng meminta Huang Rong untuk menikahi
keponakannya, Ouyang Ke. Pada saat itu, Guo Jing muncul dan menyatakan kalau
dialah yang paling pantas menikahi Huang Rong. Karena ada 2 orang yang memperebutkan
Huang Rong, maka Huang Yaoshi memberikan 3 tes kepada Guo Jing dan Ou Yang Ke.
Setelah melalui ketiga tes, akhirnya Guo Jing dinyatakan berhasil lulus dan
mendapatkan restu Huang Yaoshi untuk menikahi Huang Rong.
Ternyata, tujuan Ouyang Feng meminta Huang Rung menikahi keponakannya,
hanya agar dia dapat mengambil Kitab Jiu Yin yang tersimpan di Pulau Persik. Kitab
Jiu Yin (九陰真經 – Jiu Yin Ceng Cin)merupakan kitab Jurus Paling Sakti
di masa itu. Selain memuat Teknik Tenaga Dalam (Qi Gong), kitab ini juga berisi
intisari dari 50,000 jurus terkemuka di dunia persilatan. Kabarnya, siapapun
yang menguasai ilmu dari Kitab itu, akan menjadi orang paling kuat di dunia.
Bahkan orang itu hanya butuh mengeluarkan satu jurus saja untuk menyapu bersih
ribuan tentara terkuat dan terlatih yang mencoba melawannya. Jadi wajar saja jika Ouyang Feng sangat
berhasrat untuk mendapatkan Kitab tersebut.
Ketika keponakannya gagal dinikahkan dengan Huang Rong, Ouyang Feng
kemudian menculik Guo Jing. Dia tahu Guo Jing pernah membaca kitab itu dan memaksanya
menyalin isi kitab tersebut. Tanpa diketahui Ou Yang Feng, Guo Jing menulis isi
kitab itu, tetapi dengan urutan yang terbalik. Akibatnya, ketika Ou Yang Feng
berlatih mengikuti apa yang ditulis Guo Jing, aliran darahnya terbalik, dan dia
menjadi gila.
Di sisi lain, Mu Nian Ci bertemu dengan Mei Chao Feng dan mengungkapkan
isi hatinya tentang Yang Kang. Mei Chao Feng kemudian memanggil Yang Kang dan
memaksanya menikahi Mu Nian Chi.
Setelah mereka menikah, Ouyang Ke mencoba merayu Mu Nian Chi. Yang Kang
yang mengetahui hal itu kemudian membunuh Ouyang Ke.
Sementara itu, Hong Qi Kong yang sudah sekarat merasa sudah tidak mampu
lagi memimpin Kaipang. Karena itu, dia mendelegasikan kepemimpinan kelompoknya pada
Huang Rong dengan memberikan Tongkat
Pemukul Anjing sebagai bukti Kepemimpinan.
Huang Rong pun resmi menjadi Pemimpin ke-19 Kelompok Kaipang. Guo Jing
dan Huan Rong lalu mendatangi Kelompok Kaipang untuk mengumumkan Huang Rong sebagai
Pemimpin Kelompok Kaipang yang baru, menggantikan Hong Qi Kong.
Bagian 3 :
Pendengar, kembali lagi bersama YANG GUO di sini yang masih setia
mengajak Pendengar berpetualang di Kampung Pendekar. Setelah tadi kita ikuti
petualangan 2 Bagian Kisah Petualangan Guo Jing dan Huang Rong, kini kita
sampai pada Bagian Terakhir dari petualangan mereka.
Sebagai Pemimpin Baru Kelompok Kaipang, hal pertama yang dilakukan Huang
Rong adalah menyingkirkan Tetua Peng yang merupakan Senior di Kelompok tersebut.
Huang Rong melakukan hal ini karena Tetua Peng sering menyebarkan berita
negatif dan membuat perpecahan di dalam kelompok. Agar suasana kelompok tetap
kondusif, Huang Rong pun mengambil langkah tersebut.
Tindakan Huang Rong membuat Tetua Peng. Dia kemudian memutuskan untuk bergabung
dengan Yang Kang guna membalas perbuatan Huang Rong.
Yang Kang mendatangi Kelompok Kaipang dan menyatakan dirinyalah sebagai
Pemimpin Kaipang Baru yang sah. Hal ini dibuktikannya dengan membawa Tongkat
Pemukul Anjing. Guo Jing berusaha merebut tongkat tersebut, namun berhasil
dilumpuhkan Yang Kang yang dibantu Qiu Qian Ren dari KelompokTangan Besi (鐵掌幫).
Dibantu oleh Tetua Lu dari Kaipang, Huang Rong akhirnya berhasil
meyakinkan para pengikut Kaipang kalau dialah Pemimpin Kaipang Baru yang
sebenarnya. Qiu Qian Ren kemudian menyerang Huang Rong, sehingga dia terluka.
Guo Jing menyelamatkan Huang Rong lalu – bersama Zhou Bu Tong – mereka bersembunyi
di Ruang Rahasia Kelompok Tangan Besi. Zhou Butong kemudian memberitahu kalau
satu-satunya orang yang mampu menyembuhkan Huang Rong adalah Biarawan Yideng
(Yi Deng Ta Shi).
Dalam perjalanan mencari Biarawan Yideng, mereka bertemu dengan seorang
wanita bernama Ying Gu yang membantu mereka menemukan Pedeta Yideng. Setelah
menemukan Biarawan Yideng, Huang Rong berhasil disembuhkan. Namun pasca
menyembuhkan Huang Rong, tenaga Biarawan Yideng menjadi lemah. Saat itulah Ying
Gu mendatangani Biarawan Yideng. Terungkaplah
kalau Yideng dulunya adalah seorang Kaisar yang ahli mengobati berbagai
penyakit, dan Ying Gu adalah selirnya. Ying Gu kemudian berselingkuh dengan
Zhou Bo Tong sehingga menghasilkan seorang anak. Anak itu dilukai oleh sosok
misterius. Ying Gu meminta bantuan Yideng untuk menyembuhkannya, tetapi Yideng
tidak mau melakukannya. Akibatnya anak Ying Gu meninggal.
Qiu Qian Ren mengetahui keberadaan Guo Jing dan Huang Rong, lalu
mengejar mereka ke tempat Yideng. Di sanalah dia bertemu dengan Ying Gu, yang
mengenali Qiu Qian Ren sebagai orang yang melukai anaknya. Dalam pertarungan
dengan Ying Gu, Qiu Qian Ren nyaris tewas jatuh ke jurang, tetapi ditolong
Yideng. Setelah itu, Qiu Qian Ren bertobat dan menjadi murid Yideng. Dia pun
mengganti namanya menjadi Ze En (慈恩).
Guo Jing dan Huang Rong kemudian melanjutkan perjalanan. Mereka bertemu
dengan Pemimpin Pendekar Aneh Jiangnan Ke Zhen E yang memberitahu Guo Jing dan
Huang Rong agar segera kembali ke Pulau Persik.Di pulau tersebut, Guo Jing dan
Huang Rong menemukan banyak pengikut setia Huang Yaoshi yang meninggal dan
makam ibu Huang Rong dirusak orang. Pelakunya tidak lain adalah Ouyang Feng dan
Yang Kang. Mereka ternyata juga telah meracun Huang Yaoshi dan para guru dari
Quanzhen. Saat Huang Rong dan Ke Zhen E mencari keberadaaan Ouyang Feng dan
Yang Kang, tiba-tiba Ke Zhen E dipanah. Untungnya, panah tersebut hanya melukai
Ke Zhen E. Tetapi luka Ke Zhen E cukup parah.
Huang Rong segera menolong Ke Zhen E dan membawanya bersembunyi di
sebuah rumah tua. Yang Kang dan Ouyang Feng berhasil mengejar dan mengepung
mereka. Dengan kecerdikannya, Huang Rong berhasil membuat Yang Kang
mengakui segala perlakuan jahatnya,
termasuk membunuh Ouyang Ke, keponakan Ouyang Feng.
Yang Kang memukul Huang Rong untuk menutup mulutnya, tapi tangannya
menyentuh pakaian Huang Rong yang terdapat sisa racun milik Ouyang Feng.
Akibatnya cukup fatal. Yang Kang pun
meninggal saat itu juga.
Setelah menguburkan Yang Kang, Guo Jing dan Huang Rong mengetahui kalau
Mu Nian Ci telah punya anak, hasil
hubungannya dengan Yang Kang. Guo Jing kemudian menamai anak itu Yang Guo.
Di lain pihak, Genghis Khan telah memenangi banyak peperangan melawan
Bangsa Jin. Dia kemudian mengajak Guo Jing untuk menjadi salah satu panglimanya
dalam peperangan selanjutnya, yaitu menghancurkan Bangsa Sung. Karena Guo Jing
adalah Keturunan Sung, maka dia menolak ajakan Genghis Khan itu. Dia malah
kemudian memihak bangsa Sung dan bersama mereka, mereka bertarung melawan
Genghis Khan untuk mempertahankan tanah air mereka. Serial ini pun diakhiri dengan meninggalnya
Genghis Khan dan kemenangan Bangsa Sung dalam perang melawan penjajahan Bangsa Mongol.
Pendengar, secara umum Pesan Moral yang ingin disampaikan dalam kisah
The Legend of Condor Heroes adalah Cinta Tanah Air. Tidak perduli berapa lama kita tinggal di negeri
orang, namun identitas dan jati diri bangsa sudah terpatri dalam diri kita. Hal
ini digambarkan Jing Yun pada diri Guo Jing. Meski dia lahir dan besar dalam
Kelompok Bangsa Mongol, tetapi pada dasarnya dia adalah Keturunan Bangsa Sung.
Sehingga ketika bangsanya membutuhkan bantuannya, Guo Jing tetap memilih
membela bangsanya sendiri daripada bangsa penjajah.
Pesan lain yang ingin disampaikan dalam kisah ini adalah : Setiap
manusia memiliki karunia dan kemampuan yang berbeda-beda. Sudah seharusnya kemampuan
yang dimiliki dapat digunakan untuk kebaikan. Hal ini dicontohkan pada diri
Huang Rong. Dia memiliki kemampuan memimpin. Karena itu, ketika mendapatkan
delegasi untuk memimpin Kelompok Pengemis, dia menggunakan kemampuannya untuk
membuat Kelompok itu menjadi kelompok yang lebih baik dan kuat. Sebaliknya,
Yang Kang yang meski memiliki kemampuan sebagai pemimpin, justru menggunakan
kemampuannya untuk menipu, dan memanipulasi orang lain untuk kepentingan diri
sendiri.
YANG GUO yakin kalau masing-masing dari kita memiliki kemampuan dan
talenta yang berbeda-beda. Hendaknya kemampuan itu kita gunakan untuk hal-hal
yang baik dan bermanfaat bagi orang lain. Ketika kita memfokuskan kemampuan
kita untuk menolong orang lain, kita sebenarnya sedang meningkatkan kualitas
kita menjadi pribadi yang lebih baik.
C.
JURUS SAKTI SANG PENDEKAR :
Selama hidupnya, Guo Jing bertemu banyak pendekar sakti : 7 Orang Aneh dari Jiangnan, Hong Qi Gong, dan
Huang Yao Shi. Dari merekalah Guo Jing
memperoleh banyak sekali jurus sakti. Namun dari kesemua jurus yang
dimilikinya, ada 2 Jurus Sakti Guo Jing yang paling legendaris. Kedua jurus ini
sangat populer, sehingga banyak diadaptasi, tidak saja dalam berbagai cerita
silat Tiongkok, tetapi juga komik manhua, film, serta kehidupan nyata.
1. Xiang Long 18 Zhang (18
Pukulan Penakluk Naga)
Adalah jurus silat yang sangat terkenal dan menakutkan dari kelompok
pengemis. Guo Jing diajari ilmu ini oleh Pengemis Utara Hong Qi gong . Dengan
menguasai ilmu ini, Guo Jing kemudian menjadi Pendekar Sakti yang Tidak
Terkalahkan di Dunia Persilatan. Ilmu 18 Pukulan Penakluk Naga ini dicitakan
menggunakan prinsip-prinsip Ajaran Tao dan Kong Hu Chu yang termuat di Kitab I
Ching. Ada pun ke 18 Jurus Xiang Long 18
Zhang adalah :
a.
Jurus 1 : 見龍在田 (Berjumpa
Sang Naga di Ladang Padi) – Merupakan Jurus terkuat dari 18 Jurus Xiang Long 18
Zhang, karena jurus ini merupakan energi murni dari dalam tubuh yang terkumpul
lalu dilepaskan melalui telapak tangan. Siapapun yang terkena hantaman energi
ini, dipastikan tidak akan selamat.
b. Jurus
2 : 飛龍在天 (Naga Terbang Menghentak Khayangan) – Jurus
ini digunakan saat Sang Pendekar meloncat, lalu melepaskan serangkaian pukulan
dari udara. Jurus ini merupakan jurus paling berbahaya kedua dari Xiang Long 18
Zhang setelah jurus pertama tadi.
c. Jurus
3 : 鴻漸於陸 (Hong Cien Yi Luo; Burung Hong
Merengkuh Bumi) – Bagaikan seekor Burung Hong yang terbang dan mendarat ke bumi, jurus ini
menekankan serangan mendadak dari atas ke bawah dengan memanfaatkan tenaga
telapak tangan bagian atas yang dihujamkan langsung ke tubuh lawan.
d. Jurus 4 : 或躍在淵 (Huo Ye Cai Yuen; Lompatan dalam Kegelapan) – Jurus ini
merupakan gertakan kepada lawan, di mana pukulan bertubi-tubi dilancarkan ke
bagian-bagian mematikan tubuh lawan tanpa dimaksudkan untuk mencederai.
Serangan ini dipastikan akan merontokkan nyali lawan untuk melanjutkan
pertarungan.
e. Jurus
5 : 羝羊觸藩
(Di Yang Chu Fan; Domba Melabrak Pagar) – Jurus ini terinspirasi dari
teori perang yang dibuat oleh Jendral Zhou Yi, di mana tenaga lawan digunakan
untuk melukai lawan itu sendiri.
f.
Jurus 6 : 潜龙勿用 (Chien Long Wu Yong; Serangan Naga Tanpa Ampun) - Mirip dengan jurus Keempat (Lompatan dalam
Kegelapan), jurus ini menggunakan energi murni tubuh untuk menakuti lawan.
Jurus ini tidak bertujuan mencelakai, namun hanya menakuti lawan sebelum
pertarungan dimulai. Namun jika tidak menunjukkan rasa takut, maka jurus ini
bisa digunakan untuk melukai lawan.
g. Jurus 7 : 突如其來
(Du Ru Qi Lai; Lompatan dalam Bayangan) –
Jurus ini adalah jurus lompatan tinggi yang memungkinkan Pengguna Jurus
ini dapat menghindari serangan lawan.
h. Jurus 8 : 神龍擺尾
(Sen Lung Bai Wei; Naga Sakti Menggoyang
Ekor) - Jurus ini menggunakan hentakan
bahu dan lengan untuk menghalau serangan lawan dari berbagai arah.
i.
Jurus 9 : 龍戰於野 (Lung Can Yi Ye; Naga Bertempur di Alam Liar)
– Jurus maut ini menggunakan tendangan untuk pertarungan jarak pendek.
j.
Jurus 10 : 利涉大川(Di
She Da Chuan; Serangan Tak Terduga) –
Jurus ini digunakan untuk mengelabui lawan, yaitu dengan melakukan tendangan ke
belakang, sehingga mengganggu fokus lawan yang terkonsentrasi pada serangan
dari depan.
k. Jurus
11 : 雙龍取水
(Suang Long Qi Sui; Sepasang Naga Mencari Air) – Merupakan jurus pertama
yang diterima Guo Jing dair Hong Qi Gong. Jurus ini menggunakan aliran energi
murni dari dalam tubuh yang dihempaskan keluar melalui dua telapak tangan.
l.
Jurus 12 : 魚躍於淵 (Yi Yue Yi Yuen; Ikan Bermain-main di Air
Dalam) – Jurus ini mengandung gelombang energi murni yang cukup menakutkan dan
mampu menghempaskan lawan dari jarak jauh hanya dengan sebuah kibasan tangan
yang pelan.
m. Jurus
13 : 震驚百里
(Cen Cing Bai Li; Goncangan Hingga 100 Li) – Jurus yang juga menggunakan
gelombang energi murni dari dalam tubuh yang mampu menggoncangkan tanah hingga
sejauh 100 Li.
n. Jurus
14 : 損則有孚
(Sun Ce You Fu; Serangan Naga Terluka) – Bagaikan hewan yang terluka,
maka serangan yang dilancarkannya pun makin menakutkan. Demikian juga dengan
jurus ini yang menggunakan gerakan membabi-buta, sehingga sangat berbahaya bagi
para lawan.
o. Jurus
15 : 時乘六龍
(She Chang Liu Long; Bertempur dengan Mengendarai 6 Naga) – Jurus maut
ini digunakan untuk menghadapi beberapa orang yang menyerang sekaligus. Dengan
menggunakan energi dari dalam tubuh yang dikeluarkan ke 6 arah, maka para lawan
dipastikan akan terluka parah jika terkena jurus ini.
p. Jurus
16 : 密雲不雨
(Yi Yin Bu Yi; Mendung Tanpa Hujan) – Jurus ini digunakan pada saat
sedang dikepung musuh, di mana orang yang menggunakan jurus ini dapat berlari
dengan sangat cepat, menghindari serangan lawan, sekaligus melontarkan
serangkaian pukulan jarak pendek ke arah lawan-lawannya.
q. Jurus
17 : 履霜冰至 (Lu
Xuang Bing Zhe; Menjejak Ujung Embun Es) – Jurus meringankan badan tingkat
tinggi yang memungkinkan orang yang menggunakan jurus ini untuk melompat jauh
dengan hanya bantuan benda kecil dan lemah, seperti daun, air, bahkan sebatang
rumput sekalipun.
r.
Jurus 18 :
亢龍有悔 (Kang Lung You Hui; Penyesalan
Sang Naga Angkuh) - Jurus Pamungkas ini
merupakan intisari dari kesemua jurus Xiang Lung 18 Zhang, di mana jurus ini
mengeluarkan energi 18 Naga yang
meraung-raung dan menimbulkan deru angin yang menghancurkan daerah
sekelilingnya. Meski sama dasyatnya dengan Jurus Pertama (Berjumpa Sang Naga di
Ladang Padi), tetapi jurus ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa dan hanya
bersifat mengusir para lawan saja.
2. Jiu Yin Zhen Jing (Kitab 9
Rembulan)
Banyak orang salah mengartikan Kitab 9 Rembulan sebagai Kitab Jurus
Maut yang barang siapa menguasainya, akan dapat membuat dia sebagai Pendekar
tidak terkalahkan.
Sebenarnya Kitab Sembilan
Rembulan adalah kitab kumpulan jurus-jurus sakti (salah satunya jurus Cakar
Tulang Putih Sembilan Rembulan yang dipelajari oleh Mei Chaofeng, murid Huang
Yaoshi), ilmu pengobatan, tenaga dalam, tehnik jebakan, senjata gelap, dan
lain-lain.
Kitab Sembilan Rembulan disusun oleh Huang Shang, seorang pejabat
pemerintah di masa kekaisaran Song, yang berbakat dalam ilmu silat dan kesusasteraan.
Kaisar Song memerintahkan Huang Shang untuk menyusun satu kitab berdasarkan
ribuan gulungan surat berisikan aneka ragam keterangan, dari tenaga dalam, ilmu
pengobatan, sampai filsafat Tao. Kompilasi ini menjadi jilid pertama dari Kitab
Sembilan Rembulan (Kitab Sembilan Rembulan bagian luar).
Empat puluh tahun kemudian Huang Shang menyusun jilid kedua dari Kitab
Sembilan Rembulan (kitab Sembilan Rembulan bagian dalam), berdasarkan hasil
penyelidikan dan latihannya selama empat puluh tahun. Ilmu silat yang dihimpun
dan ditulis Huang Shang pada kitab tersebut mampu menetralisir ilmu silat mana
pun dari partai-partai silat yang ada saat itu.
Kedua jilid Kitab Sembilan Rembulan tidak terdengar kabarnya selama
beberapa tahun dan baru muncul lagi saat turnamen di Gunung Hua yang pertama
diadakan. Lima jagoan besar – si Sesat Timur Huang Yaoshi, Racun Barat Ouyang
Feng, Kaisar Selatan Duan Zhixing, Pengemis Utara Hong Qigong, dan Dewa Pusat
Wang Chongyang – setuju pemenang dari turnamen tersebut akan menjadi pemilik
tunggal dari Kitab Sembilan Rembulan. Setelah pertarungan yang sengit selama
tujuh hari, Wang Chongyang akhirnya memenangkan turnamen, dan merebut Kitab
Sembilan Rembulan.
Wang Chong Yang mewariskan Kitab Sembilan Rembulan kepada adik seperguruannya
si Bocah Tua Nakal Zhou Botong. Setelah kematian Wang Chongyang itu, Zhou
Botong pergi ke Pulau Bunga Persik untuk memperingati si Sesat Timur Huang
Yaoshi untuk tidak mencoba-coba mencuri kitab itu dari tangannya. Istri Huang
Yaoshi yang memiliki ingatan fotografis, mampu mengingat seluruh isi dari Kitab
Sembilan Rembulan dengan sekali melihat saja. Ia kemudian menyalin seluruh isi
dari Kitab Sembilan Rembulan itu untuk suaminya. Mei Chaofeng dan Chen Xuanfeng
murid dari Huang Yaoshi belakangan mereka mencuri kitab salinan Kung Fu
Sembilan Rembulan.
Beberapa tahun kemudian, salinan Kitab Sembilan Rembulan, yang telah
ditatokan Chen Xuanfeng di kulit dadanya, tanpa sengaja jatuh ke tangan Guo
Jing, saat Mei Chaofeng bertarung dengan Hong Qigong dan 7 Pendekar Kang Lam.
Bertahun-tahun setelah itu, saat Guo Jing dan Huang Rong, yang sedang
mempertahankan benteng Xiang Yang dari serangan kaum Mongolia, mereka
menyembunyikan Kitab Sembilan Rembulan bersama dengan ilmu silat yang lain,
manual Delapan Belas Jurus Pukulan Penakluk Naga, ke dalam dua senjata yang
mereka tempa dari pedang Xuan Tie Jian (Pedang Baja Sejati) milik Yang Guo yang
sangat keras dan berat. Kedua senjata
itu adalah Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga, yang dikenal Para Pendekar dengan sebutan YI THIEN DU LUNG
CHI / TO LIONG TO.
Pedang Langit diwariskan Guo Jing kepada putri termudanya Guo Xiang, yang kemudian mendirikan Partai E’Mei. Seratus tahun kemudian, ketua generasi ke-4 Partai E’Mei, Zhou Zhiruo dapat membongkar rahasia Kitab Sembilan Rembulan ini dan sempat menggunakannya untuk menimbulkan kekacauan di dunia persilatan pada waktu itu. Nasib dari Kitab Sembilan Bulan setelah itu tidak diketahui lagi.
D.
FAKTA SANG PENDEKAR :
1. WENG MEI LING (BARBARA YUNG) :
Banyak penonton menyebutkan kalau salah satu alasan kesuksesan serial
Legend of Condor Heroes versi 1983 terletak pada Barbara Yung (Weng Mei Ling), yang
memerani Huang Rong. Hal ini sebenarnya tidak berlebihan, mengingat gadis kelahiran Hong Kong 7 Mei 1959
itu memang menjadi sangat terkenal pasca
Legend of The Condor Heroes. Dia tidak saja terkenal karena kemampuan
aktingnya, tetapi juga kecantikannya. Daya tarik Weng Mei Ling terletak pada 2 gigi
depannya yang agak menyembul keluar
bibir tipisnya. Kedua gigi depannya itu dijuluki penggemarnya dengan sebutan “Gigi
Kupu-kupu”. Tidak heran dengan kemampuan dan kecantikannya itu, Weng Mei Ling
berhasil mengumpulkan basis penggemar yang cukup besar di seluruh Asia (Hong
Kong, Tiongkok, Taiwan, Singapura, termasuk Indonesia), di mana mayoritas para
penggemarnya adalah pria.
Weng Mei Ling mengawali karirnya
di dunia hiburan tahun 1982, setelah meraih posisi ke-9 di ajang Miss Hong Kong
Pageant. Pasca mengikuti kompetisi itu, dia mendapat tawaran bermain serial
televisi dari TVB. Serial pertama yang diperaninya adalah The Legends of the
Unknowns (十三妹; Sek San Mei) di mana dia mendapatkan
peran kecil di sana. Karirnya baru melesat setelah memerani serial televisi TVB
kedua berjudul Legend of Condor Heroes. Lewat perannya sebagai Huang Rong, dia
tidak saja terkenal di Hong Kong tetapi juga di negara lain, seperti Singapura,
Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam, setelah serial televisi tersebut
ditayangkan di stasiun televisi setempat dan dirilis dalam bentuk video.
Sayang, pada tanggal 14 Mei 1985, di usianya yang baru 26 tahun, Weng
Mei Ling meninggal dunia karena menghirup gas elpiji di apartemennya di
Broadcast Drive, Kowloon. Dari investigasi yang dilakukan pihak berwajib,
ditemukan bukti kalau Weng Mei Ling bunuh diri. Banyak orang di masa itu yang
kemudian berspekulasi kalau penyebab aksi bunuh Weng Mei Ling itu adalah keteretakan
hubungan asmaranya dengan Kent Tong (Thang Cek Yeh), salah seorang aktor
populer TVB saat itu. Meski Kent Tong tidak pernah memberikan keterangan apapun
terkait spekulasi yang beredar saat itu, tetapi kasus kematian Weng Mei Ling
sempat mengganggu perkembangan karier Kent Tong di masa itu.
2. FELIX WONG (HUANG JE HUA) :
Bagi Felix Wong, serial televisi Legend of Condor Heroes bukanlah
serial pertama baginya, karena sebelum bermain di serial tersebut, dia sudah
lebih dulu terkenal sebagai aktor TVB – Hongkong lewat beberapa serial sukses
yang diperaninya, seperti The Misadventure of Zoo (流氓皇帝 – Liu Mang
Huang Ti, 1981), Demi-Gods and
Semi Devil (Thien Long Ba Bu, 1982), dan The Wild Bunch (13 Thai Bau, 1982).
Meski demikian, harus diakui kalau Legend of Condor Heroes menjadikan Felix
Wong sebagai aktor papan atas Hong Kong spesialis serial televisi yang sangat
terkenal di era 1980an. Bahkan dibandingkan Andy Lau, Tony Leung, Michael Miu,
dan Kent Tong yang juga sama-sama terkenal di era itu, Felix Wong adalah yang
paling populer dan memiliki basis-penggemar terbesar saat itu.
3. THEME SONG “LEGEND OF CONDOR HEROES” :
Seperti yang saya ulas di awal, saat dirilis, serial ini dibagi menjadi
3 Bagian. Setiap bagian menggunakan Lagu Tema (Theme Song) yang berbeda, yaitu
:
Bagian 1 : 鐵血丹心 (Diek Siek Dan Sing)
Bagian 2 : 一生有意義 (Yi Seng You
Yi Yi)
Bagian 3 : 世間始終你好 (She Cien Se
Cong Ni Hau)
Ketiga lagu tersebut dinyanyikan Roman Tam (羅文 –
Luo Wen) yang berduet dengan Jenny Tseng (Cen Ni).
Roman Tam adalah penyanyi Cantopop ternama Hong Kong terutama di
era 1980-1990an. Kepopulerannya dalam dunia tarik suara, membuatnya dijuluki
“Godfather of Cantopop”. Roman meninggal dunia pada tanggal 18 Oktober 2002 di
usia 57 tahun karena kanker liver.
Jenny Tseng adalah artis yang paling sering menjadi rekan duet
Roman Tam. Mereka sangat sering berduet dan menyanyikan Theme Song serial
televisi Hong Kong di masa itu, terutama serial televisi produksi TVB. Hingga
hari ini Jenny Tseng masih aktif menyanyi.
Jenny Tseng adalah istri dari (mendiang) Aktor Alexander Fu Sheng,
seorang aktor populer di era 1970-an. Nantinya Fu Sheng juga bermain di film
adaptasi Legend of The Condor Heroes berjudul trilogi The Brave Archer. Di
salah satu seri dari trilogi The Brave Archer tersebut, Jenny Tseng juga diminta
untuk menyanyikan theme song-nya. Di
segmen berikutnya, kita akan bahas tuntas trilogi The Brave Archer ya...
4. STEPHEN CHOW DI “LEGEND OF THE CONDOR HEROES (1983)”
Di serial Legend of The Condor Heroes, Anda akan melihat Stephen Chow
(Chow Sing Che) berakting sebagai salah satu prajurit Huang Yaoshi di Pulau
Persik. Pada masa itu, Stephen Chow baru menapaki karirnya sebagai artis. Dia
mengambil sekolah akting di TVB dan lulus pada tahun 1982. Dia kemudian
mendapatkan beberapa kesempatan bermain sebagai figuran di beberapa serial
televisi TVB seperti Demi Gods and Semi Devils versi 1982, The Legend of Master
So (蘇乞兒 - Su Chi Er, 1982), The Emissary (獵鷹
– Liek Ying, 1982), dan The Old Miao Myth (老洞 - Lau Dong, 1982).
5. INFORMASI UPDATE :
Baru-baru ini Huace Media & Perfect Picture and Media Group dari
China menginformasikan kalau mereka sedang mempersiapkan pembuatan serial
televisi Legend of The Condor Heroes terbaru yang rencananya akan tayang di
Musim Panas 2017 mendatang. Proses
shooting sudah berlangsung sejak 10 Maret 2016 silam. Ada pun pemeran serial
ini adalah :
o
William Yang (Yang Xu Wen) sebagai Guo Jing
o
Li Yi Tong sebagai Huang Rong
o
Cheng Xing Xu sebagai Yang Kang
o
Meng Zi Yi sebagai Mu Nian Ci
Michael Mui (Miao Chiao Wei) yang tadinya bermain sebagai Yang Kang di
serial televisi Legend of The Condor Heroes versi 1983 juga ikut ambil bagian
dalam serial ini. Dia akan berperan sebagai Huang Yao Shi, ayah Huang Rong dan
Pemimpin Pulau Persik.
Untuk kisah lain yang lebih seru, tonkrongin terus
KAMPUNG PENDEKAR di Radio Suara Indah 92.1 FM, Bandung
setiap hari Sabtu, pukul 13.00 - 15.00
(live-streaming : www.suaraindahfm.com)
No comments:
Post a Comment