Disiarkan : 29 Oktober 2016
Kisah Petualangan Mencari Pedang Langit dan Golok Naga tertuang dalam
karya tulis Jing Yong berjudul Heaven Sword and Dragon Sable (倚天屠龍記 – Yi Thien
Dhu Lung Ci). Di Indonesia, kisah ini dikenal dengan judul TO LIONG TO
atau PEDANG PEMBUNUH NAGA. Cerita Yi
Thien Dhu Lung Ci merupakan kisah ketiga (terakhir) dari Trilogi Rajawali
(setelah The Legend of the Condor Heroes dan Return of the Condor Heroes). Meski merupakan sekuel dari 2 kisah Pendekar Rajawali tadi, alur cerita
Heaven Sword and Dragon Sable nyaris tidak ada keterkaitan langsung dengan
kedua cerita tersebut.
SEJARAH
SANG PENDEKAR :
Kisah Pedang Langit dan Golok Naga ini pertama kali dirilis dalam bentuk
cerita bersambung yang diterbitkan di Harian Hong Kong Ming Pao dari tanggal 6
Juli 1961 – 2 September 1963.
Setelah kisah cerita bersambung itu berakhir, Jing Yong mengkompilasi
cerita tersebut lalu melakukan penyesuaian dan penambahan bagian, kemudian
merilisnya dalam bentuk novel tahun
1979.
Dalam cerita bersambung yang dibuatnya, Jing Yong menjelaskan kalau Pedang
Langit dan Golok Naga merupakan 2 senjata yang dibuat dari peleburan Pedang
Baja Hitam (玄鐵重劍 – Chien Diek Cong Cien )
yang digunakan Yo Ko di kisah Return of The Condor Heroes. Jika Anda telah
membaca novel atau menonton serial televisi Return of The Condor Heroes, tentu
tahu kalau Pedang Baja Hitam adalah senjata milik Guru Pedang Du Gu Qiu Bai.
Setelah Guo Fu memotong tangan Yang Guo, Rajawali Raksasa kemudian membawa Yo
Ko ke Makam Guru Du Gu Qiu Bai. Di sana, selain berlatih Ilmu Pedang Tanpa
Tanding, Yo Ko juga mendapatkan Pedang Baja Hitam milik Du Gu Qiu Bai tersebut.
Setelah menemukan Xiao Long Ni dan memutuskan untuk menetap di
Jiangnan, Yo Ko membuang Pedang Baja Hitamnya ke dasar Jurang Lembah Jue Qing.
Pedang itu kemudian ditemukan oleh beberapa ahli pedang handal yang
melebur dan membentuknya kembali menjadi 2 senjata terkuat di dunia : Pedang
Langit dan Golok Naga.
Ketika Kisah Heaven Sword and Dragon Sable dirilis dalam bentuk novel,
Jing Yong mengubah asal-usul Pedang Langit, dan menyebutkannya sebagai hasil
peleburan Pedang Yo Ko dan Xiao Long Ni (君子劍 – Cin Ce Cien
– Pedang Perjaka dan 淑女劍 – Chu Ni Cien
- Pedang Gadis ). Sedangkan asal
usul Golok Naga tidak berubah (tetap disebutkan merupakan hasil leburan Pedang
Baja Hitam).
Selain merupakan senjata paling hebat di dunia persilatan, di dalam
Pedang Langit dan Golok Naga sebenarnya tersimpan 3 kitab yang paling dicari
oleh para pendekar. Kitab itu adalah
a.
Kitab Wumu (tersimpan di Golok Naga),
b.
Kitab 9 Bulan milik Mei Cao Feng yang tersimpan di Pedang Langit
c.
Kitab Jurus Telapak 18 Naga Terbang (降龍十八掌 –
Ciang Long Se Ba Cang; milik Guo Jing; yang
juga tersimpan di Pedang Langit). Kitab 9 Bulan dan Jurus Telapak 18
Naga Terbang ini pernah YO KObahas di Kisah Legend of The Condor Heroes
beberapa waktu lalu.
Dalam Kisah Legend of The Condor Heroes, dikisahkan Kitab Wumu dicuri
oleh Ketua Klan Kaipang Hong Qi Kong. Kitab 9 Bulan disimpan oleh Yang Kang
setelah dia berguru dengan Pendekar Kembar Angin Hitam Mei Cao Feng. Sedangkan Kitab Jurus Telapak 18 Naga Terbang
adalah milik Guo Ching. Bertahun-tahun lamanya, ketiga Kitab itu menjadi buruan
para pendekar dunia persilatan. Siapapun yang mendapatkan ketiga kitab
tersebut, akan menjadi Pendekar Tanpa Tanding di Dunia Persilatan.
Guna mencegah pertikaian dan perselisihan para pendekar dunia
persilatan, maka kitab tersebut disembunyikan di Pedang Langit dan Golok Naga.
Keberadaan ketiga kitab tersebut kemudian bocor, sehingga para pendekar
persilatan berlomba-lomba mencari dan berusaha merebut Pedang Langit dan Golok
Naga.
Pencarian dan perebutan Pedang Langit dan Golok Naga inilah yang
kemudian menjadi latar belakang cerita HEAVEN SWORD AND DRAGON SABRE.
Judul novel “Yi Thien Dhu Lung Chi” ini merupakan istilah yang
digunakan Jing Yong untuk menggambarkan perlawanan Bangsa Han pada Bangsa
Mongol di zaman Dinasti Yuan.
屠龍刀 – Du Lung Dao mengandung makna “Membunuh Sang
Naga” di mana “Sang Naga” di sini diartikan sebagai Kaisar Hui Zong dari
Dinasti Yuan yang merupakan orang Mongol bernama asli Toghon Temur.
Sedangkan 倚天劍 –
Yi Thien Cien bermakna “Keadilan dari
Surga”, yang berarti Turunnya Keturunan Dewa untuk melawan penjajahan Bangsa
Mongol.
Dengan demikian, judul Heaven Sword and Dragon Sable (Yi Thien Du
Lung Ci) bisa diartikan secara eksplisit sebagai “Kisah Bangsa Han yang
menggulingkan kediktatoran pemerintahan Bangsa Mongol, di mana bangsa Han akan
memenangi perang ketika Pintu Keadilan dari Surga telah terbuka”.
Novel Heaven Sword and Dragon Sable merupakan salah satu novel
yang sangat sukses di dekade 1960an hingga 1980an. Kisah ini menjadi salah satu
karya klasik Jing Yong yang sering diadaptasi ke dalam bentuk film layar lebar
dan serial televisi, setelah Legend of the Condor Heroes dan Return of the
Condor Heroes.
Hingga hari ini, kisah Heaven Sword and Dragon Sable telah diadaptasi
dalam 4 film layar lebar dan 8 serial televisi.
Dari semua adaptasi tersebut, serial televisi NEW HEAVENLY SWORD AND
DRAGON SABLE produksi TVB – Hongkong tahun 1986, diakui oleh para kritikus film
sebagai adaptasi terbaik dari novel Heaven Sword and Dragon Sable, baik dari
sisi akting, maupun kelengkapan cerita.
Serial NEW HEAVENLY SWORD AND DRAGON SABLE versi tahun 1989 ini diperani
oleh Tony Leung (謝無忌 - Chang Wu Ji / Thio Boe
Ki), Kitty Lai (趙敏 - Zhao Min / Thio Beng),
Thang Cui Wen (Zhou Ce Ruo / Chiu Jiak), Simon Yam (Chang Cui San), dan Carol
Cheng / Cheng Yi Ling (Yang So So).
KISAH
SANG PENDEKAR :
New Heavenly Sword and Dragon
Sable adalah serial televisi dengan total 40 episode yang dirilis TVB Hong
Kong, antara tanggal 3 November – 30 Desember 1986.
Serial ini terbagi dalam 2 bagian :
a.
Bagian 1 (Episode 1 – 20) : 3 – 28 November 1986
b.
Bagian 2 (Episode 21 – 40) : 1 – 30 Desember
1986
BAGIAN
1 :
武林至尊,
寶刀屠龍,
號令天下,
莫敢不從!
倚天不出,
誰與爭鋒
Kalimat tadi merupakan pembuka Episode 1 Bagian Pertama serial televisi
NEW HEAVENLY SWORD AND DRAGON SABLE yang artinya kurang lebih :
Pendekar Digjaya yang akan menguasai Dunia Persilatan adalah dia
yang memegang Golok Pembunuh Naga. Tidak
akan ada orang yang mampu mengalahkannya, selain Pedang Langit yang akan
menantangnya.
Selama bertahun-tahun, ramalan akan munculnya Pedang Langit dan Golok
Pembunuh Naga telah meresahkan para
pendekar dunia persilatan. Semua mencari-cari keberadaan kedua senjata tersebut
agar dapat menjadi Pendekar Nomor Satu di dunia. Namun, meski sudah mencari
kemana pun, Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga tidak pernah mereka temukan.
Bertahun-tahun lamanya, ramalan itu hanya tinggallah ramalan. Hingga satu
ketika, sekelompok pandai besi berhasil membuat sebuah golok yang merupakan
hasil leburan Pedang Baja Hitam milik Pendekar Pedang Du Gu Qiu Bai. Mereka
menamai golok itu sebagai Golok Pembunuh Naga. Seketika itu juga, berita
tentang kemunculan Golok Pembunuh Naga menimbulkan kegaduhan di dunia
persilatan. Semua pendekar beramai-ramai mencari keberadaan Para Pandai Besi tersebut
untuk merebut Golok Pembunuh Naga.
Tidak butuh waktu lama, Para Pembuat Golok Pembunuh Naga itu langsung ditemukan
sekelompok pendekar yang berusaha merebut golok tersebut.
Zhang Chui San dan Yu Dai Yan, dua murid Butong Pay yang kebetulan
melewati tempat tinggal Para Pembuat Golok Pembunuh Naga tersebut, melihat
pertarungan tidak seimbang. Mereka segera turun tangan menolong para pandai
besi tersebut. Meski demikian, para pandai besi itu akhirnya meninggal dan
Golok Pembunuh Naga pun beralih ke tangan kedua murid Butong itu.
Zhang Chui San lalu berpisah dengan Yu Dai Yan. Chui San menuju ke
barat, menolong para nelayan dari para perompak, sedangkan Yu Dai Yan – membawa
Golok Pembunuh Naga - ke arah timur menuju Biara Bu Tong. Di tengah perjalanan,
dia diserang dan tubuhnya dilumpuhkan oleh 2 Pemimpin Klan Elang Langit,
Kakak-Beradik Yang Lei dan Yang So So. Mereka lalu merebut Golok Pembunuh Naga
yang dipegang Yu Dai Yan.
Karena tidak ingin diketahui sebagai orang yang melukai Yu Dai Yan,
Yang So So kemudian menyamar sebagai seorang pria dan membawa Yu Dai Yan ke
Perusahaan Ekspedisi Long Men. Dia meminta orang ekspedisi tersebut membawa Yu
Dai Yan pulang ke Biara Butong.
Namun di tengah perjalanan,Ekspedisi Long Men dihadang oleh 7 orang
yang berpura-pura mengaku sebagai Murid Butong. Mereka meminta Yu Dai Yan
diserahkan kepada mereka. Tanpa curiga, Tim Ekspedisi Long Men pun menyerahkan
Yu Dai Yan kepada ketujuh orang tersebut.
Setelah mendapatkan Yu Dai Yan, mereka kemudian menyiksa Yu Dai Yan dan
meminta informasi keberadaan Golok Pembunuh Naga.
Yang So So yang diam-diam mengikuti Tim Ekspedisi Long Men, keluar dari persembunyiannya dan bertarung
melawan murid gadungan Bu Tong tersebut. Zhang Cui Shan yang juga kebetulan
sedang berjalan menuju Biara Butong, melihat pertarungan itu. Dengan segera dia
ikut bertarung untuk menyelamatkan Yu Dai Yan.
Saat Yu Dai Yan dibawa ke Biara Butong, kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Zhang Sanfeng, Guru Butong Pay, memeriksa luka muridnya tersebut dan menemukan
kalau Yu Daiyan dilukai seseorang yang menggunakan jurus Jari Jing Gang yang
merupakan salah satu jurus maut Shaolin.
Zhang Cui Shan kemudian menyidiki pelaku penyiksaan adik seperguruannya
tersebut. Dia kemudian menemukan Perusahaan Ekspedisi Long Men yang telah
porak-poranda dan sebagian besar anggotanya tewas. Dia menemukan kalau ada
seseorang yang mengaku sebagai dirinya yang menghabisi para pekerja Ekspedisi Long
Men tersebut. Belakangan Zhang Cui Shan mengetahui kalau pelakunya adalah Yang
So So, Pemimpin Klan Elang Langit.
Zhang Cui Shan diam-diam mengikuti Yang So So ke pertemuan rahasia Klan
Elang Langit. Dalam pertemuan itu, Kakak Yang So So – yaitu Yin Lei –
memamerkan Golok Pembunuh Naga yang didapatnya dari Yu Dai Yuan.
Di tengah pertemuan itu, muncullah Raja Singa Beramput Emas Xie Xun yang
kemudian membunuhi semua peserta pertemuan itu dan mengambil Golok Pembunuh
Naga. Dia lalu membawa Zhang Cui Shan dan Yang So So ikut dengannya menuju ke
Pulau Terpencil.
Di tengah perjalanan, kapal yang mereka tumpangi karam. Yang So So
berhasil membutakan mata Xie Xun.
Ketiganya berhasil selamat dan tinggal di sebuah pulau terpencil. Di pulau itulah Zhang Cui Shan dan Yang So So
kemudian menikah. Dari pernikahan itu mereka kemudian dikaruniai seorang anak
laki-laki bernama Zhang Wu Ji. Xie Xun sendiri kemudian diangkat sebagai Ayah
Angkat Wu Ji.
Xie Xun kemudian menceritakan alasannya merebut Golok Pembunuh Naga.
Hal ini dia lakukan karena ingin membalas dendam pada gurunya - Cheng Kun
- yang telah membunuh keluarganya, dan
kini menghilang.
Zhang Cui Shan kemudian memutuskan untuk membuat sebuah rakit agar
mereka semua dapat meninggalkan pulau tersebut. Namun Xie Xun memutuskan untuk
tetap tinggal di pulau tersebut, sehingga akhirnya hanya Ci Shan, Yang So So,
dan Wu Ji yang pergi meninggalkan pulau.
Sementara itu di Biara Butong, salah seorang murid Butong bernama Yin
Li Ting berniat meminang Ji Xiao Fu dari Klan Emei. Tanpa diketahui Li Ting, Ji
Xiao Fu terpikat oleh Yang Xiao dari Klan Ming setelah dia diselamatkan Yang
Xiao dari kejaran Prajurit Yuan. Dari hubungannya dengan Yang Xiao, Xiao Fu
kemudian melahirkan seorang anak perempuan yang dinamainya Yang Bu Hui.
Xiao Fu menyembunyikan keberadaan anaknya itu dari gurunya. Dan ketika
Li Ting meminangnya, Xiao Fu meminta gurunya untuk membatalkan rencana pernikahan
dirinya dengan Li Ting.
Zhang Cui Shan dan keluarga akhirnya tiba di rumah mereka kembali. Pada
saat itu para pendekar sedang berkumpul di kediaman Klan Elang Langit dan
mencari Golok Pembunuh Naga. Suasana di sana sudah sangat memanas. Cui Shan dan
Yang So So berhasil menenangkan para pendekar. Dan para pendekar kemudian
mengetahui kalau Golok Pembunuh Naga kini ada di tangan Raja Singa Berambut
Emas Xie Xun.
Cui Shan pun akhirnya bertemu gurunya, Zhang San Feng. Ketika Butong
Pay sedang merayakan ulang tahun Zhang Sang Feng yang ke-100 tahun, pra
pendekar yang hadir jutru memaksa Cui Shan untuk memberitahu keberadaan Xie
Xun. Karena Cui Shan menolak menghianati Saudara Angkatnya itu, para pendekar
menjadi marah.
Salah seorang dari mereka kemudian menculik Wu Ji. Tapi Zhang Sang Feng
berhasil menyelamatkan Wu Ji.
Karena terus ditekan dan diancam oleh para pendekar yang ingin tahu
keberadaan Xie Xun, Cui Shan akhirnya bunuh diri. Yang So So juga bunuh diri,
mengikuti jejak suaminya. Wu Ji hanya bisa melihat kedua orang tuanya
meninggal. Dia sendiri saat itu sedang terluka terkena Jurus Tapak Besi
Xuanming, sehingga keselamatan jiwanya terancam. Zhang San Feng kemudian
memutuskan membawa Wu Ji mencari obat penyembuh.
Di tengah perjalanan, Zhang San Feng bertemu dengan salah seorang
anggota Klan Ming bernama Chang Yu Chun. Dia memberitahu San Feng kalau dia
sedang mencari seorang tabib bernama Hu Qing Niu yang konon dapat menyembuhkan
segala jenis penyakit. San Feng akhirnya memutuskan untuk bersama Yu Chun
mencari Tabib Hu. Mereka berhasil bertemu tabib itu. Tapi rupanya Tabib Hu
menolak menyembuhkan orang-orang yang berasal dari Klan Ming. Karena menganggap
San Feng adalah sekutu Ming , maka dia pun menolak membantu San Feng.
Meski demikian, Tabib Hu tetap menerim Wu Ji untuk diobatinya. Karena
kondisi Wu Ji cukup parah dan butuh waktu lama untuk diobati, San Feng akhirnya
meninggalkan Wu Ji di tempat Tabib Ming.
Dalam perjalanan pulang ke Biara Butong Pay, Sang Feng berjumpa dengan seorang
gadis kecil bernama Zhou Zi Ruo. Dia kemudian membawa gadis itu ke Biara Klan
Emei agar dapat dilatih di sana.
Sepuluh tahun kemudian, Kediaman Tabib Hu Qing Niu mendapat ancaman
dari Nenek Bunga Emas yang ingin membalas dendam pada Tabib Hu. Dia sengaja
mencederai banyak orang dan mengirimkan orang-orang tersebut ke rumah Tabib Hu.
Mengetahui tindakan itu disengaja Nenek Bunga Emas, Tabib Hu membiarkan
orang-orang yang terluka tersebut. Tapi Wu Ji – yang kala itu sudah dewasa - malah
menolong dan menyembuhkan orang-orang tersebut.
Nenek Bunga Emas lalu datang dan membunuh Tabib Hu Qing Niu. Wu Ji
kemudian meninggalkan kediaman Tabib Hu.
Di waktu yang sama, Di Biara Klan Emei, Pemimpin Klan Emei bernama
Miejue menemukan kalau muridnya, Ji Xiao Fu, diam-diam telah punya anak dari
hasil hubungan gelapnya dengan orang
dari Klan Ming. Karena itu dia membunuh muridnya tersebut. Anaknya, Yang Bu Hui
kemudian melarikan diri dari biara. Dia bertemu dengan Wu Ji dan bersama-sama
mereka mencari ayah dari Bu Hui.
Dalam perjalanan mereka, Wu Ji dan Bu Hui bertemu dengan He Tai Chong
dari Klan Kunlun. Dia berhasil membujuk Wu Ji untuk memberitahu keberadaan Xie
Xun. Pada saat Wu Ji akan dibunuh Tai Chong, Yang Xiao dari Klan Ming datang
menolong. Dia kemudian mengetahui kalau Bu Hui adalah anaknya.
Wu Ji kemudian melanjutkan perjalanannya pulang ke Biara Butong. Tapi
di perjalanan, dia berpapasan dengan Keluarga Pendekar Zhu dan Wu. Lagi-lagi,
Wu Ji yang polos berhasil diperdaya sehingga memberitahu keberadaan Paman
Angkatnya, Xie Xun.
Pendekar Zhu berniat membunuh Wu Ji, namun Wu Ji berhasil kabur dan
terjatuh di Lembah Tanpa Nama. Di dalam sebuah gua, Wu Ji menemukan Kitab 9
Matahari milik Guo Jing, dan dia pun berlatih ilmu tersebut.
Setelah menguasai Ilmu 9 Matahari, Wu Ji berusaha menaiki Lembah itu,
namun dia terjatuh dan kakinya patah. Tanpa sengaja, murid Nenek Bunga Emas
yang bernama Yin Li menemukan Wu Ji, lalu menolongnya.
Sementara itu, para pendekar menilai Klan Ming adalah klan yang sangat
berbahaya yang harus dimusnahkan. Karena itu 6 klan terbesar di dunia
persilatan bersatu untuk menghancurkan Klan Ming. Untungnya Klan Elang Langit tidak bersedia
mendukung para pendekar untuk menghancurkan Klan Ming. Mereka justru memutuskan
untuk membantu Klan Ming.
Wu Ji kemudian bertemu dengan salah seorang anggota Klan Ming, dan
mereka diserang oleh Cheng Kun, Guru dari Xie Xun. Namun Wu Ji berhasil melawan
dan melukai Cheng Kun. Ketika mengejar Cheng Kun, Wu Ji berjumpa dengan Xiao
Zhao, pembantu Pemimping Klan Ming Yang Xiao. Xiao Zhao kemudian membantu Wu Ji
menemukan sebuah jalan rahasia, yang membawa Wu Ji menuju ke tempat penyimpanan
Kitab Teknik Gan Kun. Karena telah memiliki ilmu 9 Matahari, Wu Ji hanya butuh
beberapa jam untuk menguasai Jurus Gan Kun tersebut.
BAGIAN
2 :
Setelah keluar dari ruang rahasia tempat penyimpanan Kitab Gan Kan, Wu
Ji menemukan kalau 6 Klan Terbesar di Dunia Persilatan telah berhasil melukai
para pengikut Klan Ming. Sebelum Klan Ming dibumi-hanguskan oleh ke-6 Klan
tersebut, Wu Ji datang dan merelai mereka semua. Guru Zhuo Zi Ruo yang mewakili
Klan Emei marah dengan campur-tangan Wu Ji. Dia kemudian memerintahkan Zhuo Zi
Ruo melukai Wu Ji dengan Pedang Langit.
Para Paman Wu Ji dari Biara Bu Tong waktu itu baru mengetahui kalau Wu
Ji adalah keponakan mereka, sehingga mereka pun menolong dan mendukung Wu Ji. Wu Ji kemudian berhasil meyakinkan
para pendekar untuk berdamai dan tidak menyerang Klan Ming lagi.
Ketika Klan Ming sedang berbenah diri pasca penyerangan yang dilakukan
6 Klan besar itu, Klan Pengemis justru mengambil kesempatan menguasai Markas
Utama Klan Ming.
Karena posisi Pemimpin Klan Ming saat itu sedang kosong, Wu Ji kemudian
diangkat sebagai pemimpin Klan Ming. Setelah menjadi pemimpin, Wu Ji bersama
para anggota Klan Ming mengatur strategi untuk merebut kembali Markas Utama
mereka. Strategi mereka berhasil, dan Markas Utama pun berhasil dikuasai
kembali oleh Klan Ming.
Sementara itu, Pendekar Yin Li Ting dari Butong tiba-tiba diserang oleh
seseorang yang tidak dikenal dan mengalami luka yang cukup serius. Saat Wu Ji
dan Klan Ming menolongnya, mereka menemukan kalau luka yang dialami Li Ting
sama dengan luka yang dialami Yu Dai Yan saat membawa Golok Pembunuh Naga dulu.
Wu Ji kemudian beranjak ke Biara Butong untuk memberitahukan hal ini
kepada Zhang San Feng . Di tengah perjalanan, dia bertemu dengan seorang Putri
Misterius dari Bangsa Yuan (Mongol) bernama Zhao Min. Zhao Min mengaku punya
obat untuk menyembuhkan Yu Dai Yan dan Yin Li Ting. Tapi sebelum memberikan
obat itu, Wu Ji harus melakukan tiga hal untuk Zhao Min.
Ketika Wu Ji sedang mencarikan obat, Yin Li Ting dirawat oleh Yang Bu
Hui. Yin Li Ting jatuh hari pada gadis itu, dan mereka pun akhirnya menikah.
Di waktu yang bersamaan, Zhao Min menjebak para pemimpin klan di Biara
Wanan dan melumpuhkan mereka dengan Serbuk 10 Aroma Pelumpuh Otot. Dalam
kondisi tidak berdaya, para pemimpin klan itu dipaksa Zhao Min untuk mendukung
Dinasti Yuan.
Demi mendapatkan obat penawar Serbuk 10 Aroma Pelumpuh Otot, Fan Yao –
salah seorang anggota Klan Ming – yang berpura-pura bekerja untuk orang Mongol,
kemudian menculik selir Raja Changhan Temur lalu membawanya ke Biara Wanan.
Raja Temur yang marah kemudian membakar Biara Wanan, dan membuat para
pemimpin klan terjebak di dalamnya. Wu Ji kemudian datang dan menyelamatkan
semua pemimpin klan. Sayangnya, Pemimpin
Emei Miejue terjatuh dari Biara Wanan dan meninggal.
Nenek Bunga Emas kemudian menculik Zhou Zhi Ruo. Wu Ji, Zhao Min, Yin
Li, dan Xiao Zhao berhasil mengetahui tindakan Nenek Bunga Emas. Mereka
diam-diam mengikuti Nenek Bunga Emas untuk membebaskan Zhou Zhi Ruo. Rupanya
Nenek Bunga Emas pergi bersama Zhou Zhi Ruo menemui Raja Singa Berambut Emas
Xie Xun.
Pada saat itu, Klan Ming dari Persia datang untuk mengambil alih
kekuasaan Klan Ming yang ada di Tanah Tiongkok. Wu Ji bersama Paman Angkatnya
Xie Xun berusaha menghalangi Klan Ming dari Persia tersebut. Namun mereka kalah
kekuatan, dan akhirnya ditahan oleh Pasukan Klan Ming dari Persia.
Terkuak fakta bahwa Nenek Bunga Emas adalah ibu kandung dari Xiao Zhao.
Demi membebaskan teman-temannya, Xiao Zhao kemudian memutuskan untuk bergabung
dan menjadi pemimpin baru Klan Ming dari Persia. Wu Ji dan teman-temannya pun
akhirnya dibebaskan.
Keesokan harinya, Zhao Min tiba-tiba menghilang. Semua orang yang,
termasuk Wu Ji, terkena Serbuk 10 Aroma Pelumpuh Otot. Yin Li sendiri
meninggal. Wu Ji kemudian memakamkan Yin Li, lau mencari Zhao Min alasan dia
menghilang.
Wu Ji berhasil menemukan Zhao Min. Ketika tahu kalau Wu Ji menemui Zhao
Min, Zhou Zhiruo cemburu dan berniat membunuh diri. Wu Ji yang tahu kalau
Zhiruo punya hati padanya, kemudian memutuskan untuk menikahi Zhirou.
Saat pernikahan Wu Ji dan Zhirou sedang berlangsung, Zhang Min
tiba-tiba datang ke pernikahan mereka dan mengajak Wu Ji pergi.
Ketika Wu Ji menolak, Zhang Min mengeluarkan sebuah benda dari
kantongnya. Benda itu tidak lain adalah rambut singa milik Xie Xun. Melihat
benda itu, Wu Jiakhirnya setuju mengikuti Zhang Min dan membatalkan
pernikahannya dengan Zhirou.
Rupanya Xie Xun saat itu ditahan
di dalam Biara Shaolin. Cheng Kun menculik Ketua Biara Shaolin dan memperalat
murid Shaolin untuk menghadapi Wu Ji. Wu Ji bertarung dengan para pendekar
Shaolin dan berhasil menang. Dia mencoba menjelaskan rencana jahat Cheng Kun
kepada 3 Ketua Shaolin, namun mereka tidak menggubris.
Zhou Zhiruo datang ke Shaolin dan membantu Wu Ji bertarung melawan
ketiga Ketua Shaolin tersebut. Mereka berhasil menyelamatkan Xie Xun, kemudian
bersama-sama bertarung melawan Cheng Kun. Akhirnya Cheng Kun pun berhasil
ditaklukkan.
Setelah pertarungan itu, Xie Xun menceritakan kepada Wu Ji kalau orang
yang telah meracuni Wu Ji dan teman-temannya dengan Serbuk 10 Aroma Pelumpuh
Otot dan membunuh Yin Li adalah Zhou Zhiruo.
Sementara itu, Pasukan Mongol menyerang Shaolin. Namun ketika mereka
melihat Zhao Min berada di dalam Shaolin, mereka ragu untuk menyerang.
Karena mengganggap Zhao Min penghianat, Raja Temur lalu memanah Zhao
Min. Tapi Zhou Zhiruo menyelamatkan Zhao Min dari panah tersebut. Pasukan
Mongol tidak jadi menyerang Shaolin.
Setelah itu, Zhiruo menyerahkan Pedang Langit kepada Wu Ji dan memutuskan
kembali ke Biara Emei untuk menjalankan tugasnya sebagai Pemimpin Emei. Pedang
Langit dan Golok Naga kemudian saling diadu, sehingga kedua senjata itu pun
patah. Di dalamnya terdapat Kitab Wumu, Kitab 9 Bulan, dan Kitab Jurus Telapak
18 Naga Terbang.
Di akhir cerita Zhang Wu Ji memutuskan untuk melepaskan jabatannya
sebagai Pemimpin Klan Ming dan menikah dengan Zhao Min.
Cerita serial New Heavenly Sword and Dragon Sable sangat kental mengangkat
tema Persatuan. Kisah Heaven Sword And Dragon Sable mengajarkan, bahwa jika rakyat
sebuah negara bersatu, maka negara tersebut akan menjadi kuat dan tidak mudah
dipecah-belah oleh siapapun. Jing Yong menganalogikan keragaman suku bangsa
dalam sebuah negara dengan banyaknya Klan yang semuanya bertikai karena ingin
menguasai Golok Pembunuh Naga. Namun mereka kemudian dapat bersatu setelah
punya visi dan misi yang sama.
Selain itu, ada 1 lagi pesan moral yang menarik dari serial ini, khususnya
untuk Pendengar yang sedang mencari kekasih : Janganlah mencari kekasih hanya
dengan melihat kecantikan atau ketampanan fisik seja. Dalam salah satu adegan,
sebelum Yang So So bunuh diri, dia menasihati Wu Ji dan mengatakan padanya
bahwa, ketika Wu Ji sudah besar nanti, janganlah mencari kekasih yang cantik,
karena semakin cantik seorang wanita, semakin beracun pula wanita itu.
Sebenarnya nasihat Yang So So ini dimaksudkan agar kelak saat mencari
jodoh, Wu Ji jangan terpikat dari kecantikan fisik saja, namun harus melihat
seseorang dari hatinya. Nasihat Yang So So terbukti ketika Wu Ji jatuh hati
pada Zhou Zi Ruo. Paras Zhou Zi Ruo sangat cantik, namun di balik kecantikan
wajahnya, dia ternyata sangat kejam dan beberapa kali mencelakai Wu Ji dan
teman-temannya.
Karena itu ketika mencari kekasih, janganlah mencari kekasih hanya
berdasarkan paras saja. Paras wajah bisa saja cantik, tetapi belum tentu
hatinya sama cantik dengan wajahnya.
JURUS
SANG PENDEKAR :
Inilah jurus-jurus sakti yang dimiliki Chang Wu Ji yang diulas dalam
kisah New Heaven Sword and Dragon Sabre :
1.
九陽神功 (Jiu
Yang Shen Gung) – Jurus 9 Matahari. Jurus ini merupakan jurus Tenaga Dalam yang
bertujuan menyembuhkan luka dalam, sekaligus mengalirkan hawa panas dari dalam
tubuh.
Wu Ji mengembangkan ilmu ini setelah mempelajari Kitab 9
Yang. Kitab 9 Yang itu ditemukannya di dalam perut seekor Gorila Putih. Konon
kitab tersebut milik Biara Shaolin. Ketika orang Mongol mencurinya, Pendekar
Rajawali YO KO berhasil merebut kitab
itu dan menyembunyikannya di dalam perut Gorila Putih.
2.
太極劍法 (Thai Ci Cien Fa) – Jurus Pedang
Tai Chi. Jurus ini merupakan jurus pedang yang diciptakan Biarawan Butong Zhang
San Feng, Kakek Guru Chang Wu Ji.
Jurus pedang ini merupakan pengembangan dari
jurus Tai Chi. Jurus Pedang Tai Chi mengutamakan gerakan yang lentur bagaikan gerakan
angin yang selalu berubah-ubah. Jurus ini diciptakan untuk menyerang musuh
dengan meniru sifat 5 Elemen Utama dunia (Air, Api, Tanah, Kayu, dan udara /
angin) yang terbagi dalam 54 jurus. Gerakannya sangat elegan dan licin seperti
sutera, bergelombang tidak menentu bagai angin, mengalir penuh tenaga laksana
air. Meski terlihat seperti gerakan tanpa tenaga, jurus ini merupakan jurus
yang sangat berbahaya sekali dan mampu melumpuhkan musuh hanya dengan beberapa
jurus saja.
Uniknya, untuk bisa menguasai jurus ini,
orang yang berlatih jurus ini harus bisa melupakan semua gerakan jurus
tersebut. Hal ini pun terjadi pada Zhang Wu Ji yang saat belajar ilmu ini
langsung dari Zhang San Feng, dia harus melupakan semua gerakan jurus tersebut.
Semakin banyak yang dilupakanya, semakin mahir pula dia menguasai ilmu Pedang
Tai Chi tersebut.
FAKTA
SANG PENDEKAR :
-
Kisah Heaven Sword and Dragon Sable pertama kali
diadaptasi ke dalam bentuk film tahun 1965, yaitu film layar lebar Yi Dien Du
Lung Chi (倚天屠龍記 )
produksi Emei Film Company – Hong Kong. Film ini dikenal secara internasional
dengan judul Story of The Sword and the Sable.
Yi Dien Du Lung Chi dibuat dalam 4 seri.
Seri pertama dirilis 15 Mei 1963 dan seri kedua 22 Mei
1963. Keduanya disutradarai Chang Ying dan Chai Zhang.
Sedangkan seri ketiga dirilis 30 Juni 1965 dan keempat
dirilis tanggal 7 Juli 1965, dengan disutradarai Yang Kung Liang.
Pemeran keempat seri tersebut adalah Chang Ying (Zhang Cui
Shan), Pak Yin (Yang So So), Lim Cia Sing (Zhang Wu Ji), Chen Bao Cu (Zhou Zhi
Ruo), dan Chen Hui Ciu (Zhao Min).
Meski pun telah dibuat dalam 4 seri, namun karena
keterbatasan durasi, film tersebut tidak sepenuhnya mengadaptasi semua elemen
cerita dalam kisah Heaven Sword and Dragon Sable.
-
Sedangkan adaptasi serial televisi Heaven Sword
and Dragon Sable pertama kali diproduksi dan ditayangkan TVB Jade pada tahun
1978. Serial tersebut diperani Adam Cheung / Cheng Sau Chiu (Zhang Wu Ji), Wang
Ming Quan (Zhao Min), dan Zhao Ya Che sebagai
Zhou Zhe Ruo. Serial ini cukup
populer di masa itu, dan mengangkat nama Adam Cheung menjadi Aktor Top Hong
Kong specialis Serial Televisi.
-
Film Kung Fu Cult Master adalah film adaptasi
Heaven Sword and Dragon Sable teranyar yang dirilis tahun 1993. Film yang
diperani Jet Li, Sammo Hung, Chang Min, Chingmy Yau, dan Gigi Lai ini awalnya
akan dibuat dalam 2 seri. Namun karena buruknya penghasilan yang diperoleh film
tersebut, maka film ini tidak pernah dibuat sekuelnya. Meski demikian, saat
dirilis dalam bentuk DVD, film ini meraih respon yang sangat positif, terutama
dari para penggemar Jet Li di seluruh dunia.Satu-satunya hal yang menarik dari
film ini adalah koreografi perkelahian (yang dibuat Sammo Hung) sangat
realistis dan fantastis. Sedangkan dari sisi cerita, alurnya terkesan
dipaksakan dan terburu-buru. Banyak bagian penting dari novel Heaven Sword and
Dragon Sable yang tidak ditampilkan, sehingga membingungkan penonton, terutama yang
belum pernah membaca kisah Heaven Sword and Dragon Sable.
Sedangkan serial televisi teranyar adalah The Heaven Sword
and Dragon Saber tahun 2009 yang diproduksi oleh Huayi Brothers Media
Corporation, Beijing. Serial ini diperani Deng Chao, Ady An, He Zhuo Yan, dan
Zhang Meng. Berbeda dengan adaptasi sebelumnya yang mengadaptasi cerita
bersambung dan novel edisi pertama Heaven Sword and Dragon Sable, maka adaptasi
ini menggunakan cerita yang merupakan adaptasi dari novel edisi ketiga yang
dirilis tahun 2005.
Novel Heaven Sword
and Dragon Sable edisi ketiga mengalami perubahan yang cukup signifikan dari
edisi-edisi sebelumnya. Beberapa di
antaranya :
a.
Yang tersimpan dalam Pedang Langit dan Golok
Pembunuh Naga adalah Peta Pulau Persik yang menunjukkan lokasi penyimpanan
kitab-kitab digjaya yang diburu para pendekar di dunia persilatan, yaitu Kitab
Wumu, Pukulan 9 Matahari, Jurus Tongkat Pemukul Anjing milik Hong Qi Gong, 9
Cakar Tulang Putih milik Mei Chao Feng, dan Jurus 18 Tapak Naga milik Guo Jing.
b.
Pemilik pertama Pedang Langit dan Golok Pembunuh
Naga adalah Guo Jing dan Huang Rong.
Awalnya kedua senjata itu akan mereka serahkan kepada anak sulung
mereka, Guo Fu. Tetapi karena Guo Fu terkenal sangat ceroboh, maka kedua
senjata itu mereka berikan kepada anak bungsu mereka, Guo Xiang.
c.
Zhang Wu Ji tidak dikisahkan menemukan Kitab 9
Matahari milik Guo Jing, namun dia justru menemukan penjelasan Jurus 9 Matahari
tersebut di Kitab Sutra Lankavatara yang ditulis oleh Wang Chong Yang, seorang
Pendeta Tao yang kelak menjadi Bhiksu dan murid Shaolin.
d.
YANG GUOyang sebelumnya tidak muncul di kisah
Heaven Sword and Dragon Sable edisi-edisi sebelumnya, kini dimunculkan.
e.
Banyak hal berkenaan dengan Zhou Zhi Ruo yang
diubah Jin Yong di Heaven Sword and Dragon Sable edisi ketiga. Perubahan paling
radikal adalah berkenaan tentang kepemilikan Pedang Langit dan Golok Pembunuh
Naga. Di edisi ini, kedua senjata tersebut dikisahkan sepenuhnya dikuasai Zhou
Zhi Ruo. Dialah orang pertama yang mengetahui adanya Kitab yang tersimpan di
dalam kedua senjata tersebut, dan menjadi orang pertama yang menguasai semua
ilmu yang ada di ketiga kitab yang tersimpan di Pedang Langit dan Golok
Pembunuh Naga.
f.
Selain itu, ketika tahu Zhang Wu Ji menemui Zhao
Min, pada Edisi Ketiga novel Heaven Sword and Dragon Sable, Zhou Zhi Ruo tidak
berpura-pura bunuh diri, tetapi malah menghilang selama beberapa bulan. Belakangan diketahui kalau Zhou Zhi Ruo
diam-diam pergi ke Pulau Persik mencari Kitab-kitab tersembunyi di pulau itu.
Setelah mendapatkan semua kitab tersebut, Zhou Zhi Ruo menghabiskan waktu untuk
menguasai semua teknik bela diri yang ada di kitab-kitab tersebut. Di akhir
kisah, Zhou Zhi Ruo menjadi pendekar perkasa yang tidak terkalahkan.
g.
Selain itu, Jin Yong juga menambahkan sebuah bab
yang berisi sejarah perseteruan Shaolin dan Butong Pay yang menjadi awal dari
rangkaian kejadian yang menimpa murid Butong Pay, Zhang Cui Shan dan Yu Dai
Yuan.
Serial televisi
New Heavenly Sword and Dragon Sable versi tahun 1986 menjadi tempat Tony Leung
pertama kali menunjukkan kemampuannya mengolah vokal. Ya, Tony Leung yang saat
itu telah sukses di dunia serial televisi, mencoba peruntungannya di dunia
tarik suara, setelah terkesan dengan kesuksesan rekan sekerjanya, Andy Lau yang
sudah lebih dulu sukses di dunia tarik suara dan sudah menelurkan beberapa
album. Di serial televisi New Heavenly
Sword and Dragon Sable ini, Tony Leung dipercaya untuk menyanyikan semua theme
song serial ini yang berjumlah 3 lagu.
Karena Tony Leung baru pertama kali bernyanyi, maka agar
tidak cangung, produser TVB mengajak Anita Mui untuk bernyanyi bersama Tony
Leung. Ada pun 3 theme song dalam serial
ini yang kesemuanya dinyanyikan Tony Leung yang berduet dengan Anita Mui, yaitu
:
Lagu Pembuka : 劍伴誰在 - Cien Pan Sei Cai
Lagu Penutup 1 - 深山唱我歌 - Sen San Chang
Wo Ge
Lagu Penutup 2 - 心隨流水遠 – Xing Sui
Liu Sui Lien
Karena ini merupakan pengalaman pertama Tony Leung
bernyanyi, jadi harap maklum kalau vokalnya belum semantap sekarang.
Serial New Heavenly Sword and Dragon Sable tahun 1986 pernah
ditayangkan di sebuah stasiun televisi swasta Indonesia bulan Agustus 1995.
Ketika ditayangkan, serial ini meraih sukses yang luar
biasa dan mendapat sambutan yang hangat dari pemirsa televisi Indonesia. Serial
ini menjadi salah satu serial televisi Mandarin yang mengawali gelombang
penayangan serial Mandarin yang sempat ramai di berbagai stasiun televisi
swasta Indonesia di tahun 1990-an. Setelah kesuksesan penayangan New Heavenly
Sword and Dragon Sabre, banyak serial televisi Mandarin lain yang kemudian tayang
di beberapa televisi swasta Indonesia. Mayoritas serial tersebut tidak saja meraih
kesuksesan yang sama,.
Beberapa di antaranya yang pernah tayang dan melegenda
adalah Legenda Ular Putih (White Snake Legend / Pai Se Cen), Putri Huan Zhu
(Huan Zhu Ge Ge), Putri Bunga Mei Hua, Pedang dan Kitab Suci, Kabut Cinta,
Belenggu Pintu Cinta, Misteri Perkawinan, Sanggar Kenangan, dan lain-lain.
Saat ditayangkan di televisi Indonesia, theme song serial
ini New Heavenly Sword and Dragon Sabre menggunakan lagu berlirik bahasa
Indonesia. Lagu tersebut berjudul To Liong To yang dinyanyikan duet Merry
Andani dan John Way.
Uniknya, theme song yang dinyanyikan Merry Andani dan John
Way tersebut aslinya bukan adaptasi / terjemahan theme song Heaven Sword and Dragon
Sable versi mana pun.
Theme song tersebut merupakan adaptasi dari lagu Mandarin
berjudul“Wo Bu Khai Khan Ni Te Yen Seng”.
Lagu tersebut dinyanyikan Kenny Bee yang berduet dengan Su Na, dan
aslinya merupakan lagu penutup dari serial televisi Taiwan berjudul Xin Yue Ge
Ge yang ditayangkan di Taiwan tahun 1995.
Sedikit informasi tentang serial Xin Yue Ge Ge : Serial yang diadaptasi dari novel karya Qiong
Yao ini mengisahkan tentang seorang Putri Raja bernama Sin Ye yang hidupnya
terlantar akibat perang. Dia kemudian diasuh oleh seorang Jendral bernama Nu Da
Hai yang kelak menjadikan Xin Ye sebagai istri mudanya. Sepanjang kisah serial
televisi Xin Yue Ge Ge ini menceritakan penderitaan Xin Ye – sebagai istri
kedua - yang terus-menerus mengalami penganiayaan dari istri pertama dan
istri-istri Jendral Nu Da Hai yang lain.
Serial Xin Yue Ge Ge ini pernah ditayangkan di sebuah
stasiun televisi Indonesia pada tahun 1997 dengan judul PUTRI XIN YE. Saat ditayangkan
di Indonesia, serial tersebut menggunakan versi asli lagu “Wo Bu Khai Khan Ni
Te Yen Seng” yang ditempatkan di akhir setiap episode sebagai lagu penutup. Sedangkan lagu pembuka serial tersebut
menggunakan lagu berjudul XIN YUE yang dinyanyikan CHIANG YI HEN.
Serial ini menjadi hits dan menjadi salah satu tontonan
favorit penonton Indonesia, khususnya para wanita. Daya tarik serial ini adalah
pada banyaknya adegan menyentuh dan mengharu-biru di setiap episode.
link download ada ga gan?
ReplyDelete