Disiarkan : 22 Oktober 2016
Diterbitkan dalam bentuk cerpen di Harian Ming Pao Hong Kong sejak 20
Mei 1959 – 5 Juli 1961, tema ceritanya terbilang cukup kontroversi karena
mengangkat kisah cinta Guru dan Murid yang merupakan yang sangat tabu bagi
masyarakat di masa itu. Bahkan hingga hari ini pun masih ada sebagian orang
yang belum bisa menerima tema ini.
Meski temanya cukup kontroversial, namun di luar dugaan justru direspon
sangat baik oleh pembaca, sehingga setelah cerpen itu selesai dimuat di Harian
Ming Pao, Jin Yong mengedit cerita Return of Condor Heroes, dan merilisnya
dalam bentuk novel tahun 1970.
Novel tersebut kemudian direvisi dan dirilis ulang bulan Mei 1976, lalu
kembali direvisi lagi, untuk kemudian dirilis ulang bulan Januari 2003.
Return of Condor Heroes merupakan salah satu karya Jing Yong terpopuler
(setelah The Legend of Condor Heroes) dan paling sering diadaptasi dalam film
maupun serial televisi.
Return of Condor Heroes telah diadaptasi ke dalam 3 film layar lebar
dan 10 serial televisi (1 produksi Taiwan, 1 Singapura, 1 Jepang, 3 China, dan
4 Hong Kong).
Dari sekian banyak adaptasi yang telah dibuat, jika dilihat dari alur
dan dramatisasi cerita, serial televisi Return of Condor Heroes tahun 1983 (produksi
TVB Jade) merupakan adaptasi terbaik hingga hari ini.
KISAH
SANG PENDEKAR :
Return of Condor Heroes versi 1983 pertama kali ditayangkan di TVB Jade
tanggal 31 Oktober 1984. Serial ini terdiri dari 49 episode, terbagi dalam 2
Bagian :
Bagian Pertama : Episode 1 – 25 ditayangkan 31 Oktober 1984 – 2
Desember 1983.
Bagian Kedua : Episode 26 – 49 ditayangkan 5 Desember 1983 - 6 Januari 1984
Serial ini diperani oleh Andy Lau / Liu De Hua (Yo Ko), Idy Chan / Chen
Yi Lien (Xiao Long Nie), Liang Chia Ren (Kuo Ching), Ou Yang Phei San (Huang
Rong), Simon Yam / Jen Da Hua (Ye Lu Chai), Tang Ceng Yeh (Pangeran Hua Du dari
Mongol), Alex Man / Wan Ce Liang (Pendekar Lu Li Ding).
BAGIAN
PERTAMA :
Petualangan Yo Ko dan Xiao Liong Ni diawali dengan kejadian aneh yang
terjadi di Keluarga Pendekar Lu Li Ding, di mana makam kakak Pendekar Luk,
yaitu Lu Ca Yuen dibongkar, dan tengkorak istri Lu Ca Yuen dicuri oleh seorang
pria misterius.
Setelah Pendekar Luk berhasil merebut kembali tengkorak kakak iparnya,
kejadian aneh berikutnya terjadi lagi, yaitu pintu-pintu rumah Pendekar Luk
ditandai dengan telapak tangan berdarah.
Tanda itu merupakan tanda kematian Li Mo Chou, seorang wanita pembunuh
berdarah dingin. Jika ada tanda tersebut di pintu seseorang, itu berarti malam
itu Li Mo Chou akan datang untuk menghabisi seluruh keluarga orang tersebut.
Beberapa jam sebelum kedatangan Li Mo Chou, rumah Keluarga Luk
didatangi seorang wanita beserta 2 orang anak. Wanita tersebut adalah istri
dari Wu San Tung, yang tidak lain adalah mantan kekasih kakak ipar pendekar Luk.
Wu San Tung inilah orang yang membongkar makam kakak Pendekar Luk siang tadi. Istri Wu San Tung mendatangi rumah Keluarga
Luk karena dia mendengar suaminya berbuat onar di Kediaman Keluarga Luk.
Kemudian terungkaplah cerita kelam masa lalu Wu San Tung dan Keluarga
Luk. Sepuluh tahun silam, Kakak Pendekar Luk, yaitu Lu Ca Yuen adalah kekasih
Li Mo Chou. Tetapi setelah mengetahui perangai Li Mo Chou yang buruk, Lu Ca
Yuen kemudian memilih menikahi He Wan Cin,yang tidak lain adalah adik angkat
sekaligus orang yang dicintai Wu San Tung.
Li Mo Chou dan Wu San Tung berusaha menggagalkan pernikahan Lu Ca Yuen
dan He Wan Cin, tapi niat mereka dihalangi oleh Guru Lu Ca Yuen yang saat itu
bertindak sebagai Wali Nikah pasangan itu.
Kalah dari pertarungan itu, Li Mo Chou bersumpah akan datang 10 tahun
lagi untuk menghabisi seluruh Keluarga Lu. Dia kemudian bergabung dengan Sekte Makam Kuno
(Ku Mu Bhai) untuk berlatih ilmu.
Karena Li Mo Chou masih
menyimpan dendam duniawi dan berniat menggunakan ilmu Ku Mu Bhai untuk
melakukan tindak kejahatan. maka dia kemudian diusir oleh Gurunya.
Sementara Wu San Tung menjadi stres karena patah hati. Meski dia
akhirnya menikah dengan orang lain, tetapi hatinya masih belum bisa beralih
dari kekasih lamanya, sehingga Wu San Tung menjadi gila.
Menjelang subuh, Li Mo Chou benar-benar mendatangi rumah Keluarga Lu.
Terjadilah pertarungan sengit antara Li Mo Chou dengan pasangan suami
istri Pendekar Lu dan istri Wu San Tung.
Meski dikeroyok, tapi kemampuan Li Mo Chou berada di atas ketiga orang
tersebut. Li Mo Chou berhasil melukai Pendekar Lu dan istrinya dengan jarum
beracunnya.
Pada saat kritis, muncullah Pemimpin 7 Pendekar Aneh Khe Zhen E yang
langsung menghalangi niat Li Mo Chou membunuh Pendekar Lu. Karena tidak ingin
mencari masalah dengan Ke Zhen E, Li Mo Zhou pun pergi. Tapi sebelumnya, dia
sempat menempelkan telapak tangan beracunnya ke wajah istri Mo San Tung.
Ketika kondisi Pendekar Lu dan
istrinya sudah kritis karena racun Li Mo Chou, dia menitipkan anak dan
keponakannya kepada Ke Zhen E. Ke Zhen E berusaha mencari bantuan untuk
menolong Pendekar Lu dan istrinya. Tetapi saat dia pergi, Li Mo Zhou datang dan
menculik anak dan keponakan Pendekar Lu.
Beruntung Pemimpin Pulau Persik Huang Yau Shi datang dan bertarung
dengan Li Mo Zhou. Dia berhasil menyelamatkan keponakan Pendekar Lu, yaitu
Cheng Ying. Sedangkan anak Pendekar Lu, yaitu Lu Wu Shuang, dibawa pergi Li Mo
Chou.
Saat terjadi pertarungan Huang Yau Shi dan Li Mo Zhou, seorang anak
kecil diam-diam menyaksikan pertarungan itu. Dia ternyata adalah Yo Ko, anak dari Yang Kang, tokoh
antagonis di kisah The Legend of Condor Heroes.
Saat melihat jarum beracun milik Li Mo Zhou, Yo Ko memegang jarum itu.
Akibatnya dia keracunan. Sebelum racun itu menjalar lebih jauh ke dalam
tubuhnya, muncullah seorang Kakek Misterius yang bertingkah seperti Katak.
Dia bersedia menolong Yo Ko asal Yo Ko bersedia memanggilnya “Ayah”. Yo
Ko setuju.
Dengan menggunakan Jurus Ha Ma Kung (Jurus Katak), Kakek itu pun
mengeluarkan sebagian racun dari tubuh Yo Ko.
Kakek itu adalah Ou Yang Feng. Tapi Ou Yang Feng hilang ingatan dan
berperilaku aneh karena mempelajari Kitab Jiu Yin Palsu yang ditulis oleh Kuo
Ching (Legend of Condor Heroes).
Setelah menolong Yo Ko, Ou Yang Feng pergi begitu saja.
Kuo Ching dan Huang Rong yang kebetulan sedang mencari anak mereka Kuo
Fu yang menghilang entah di mana, menemukan Yo Ko. Awalnya mereka tidak
mengetahui jati diri Yo Ko. Tetapi setelah dia menyebutkan namanya, Kuo Ching
dna Huang Rong pun menyadari kalau Yo Ko adalah anak dari Yang Kang.
Karena kasihan dengan kondisi Yo Ko yang terkena racun, mereka pun
membawa Yo Ko ke rumah mereka.
Di rumah, mereka bertemu dengan Khe Zhen E dan Kuo Fu.
Saat tahu Yo Ko adalah anak Yang Kang, Ke Zhen E langsung naik pitam.
Dia mendendam pada Yang Kang karena dia telah membunuh 3 dari 7 Saudara
Seperguruannya yang tergabung di Pendekar Aneh dari Jiangnan.
Kuo Ching dan Huang Rong berhasil meyakinkan Ke Zhen E untuk bisa
menerima Yo Ko.
Yo Ko kerap keluar rumah di malam hari mencari Ou Yang Feng.
Tindakannya mengundang curiga Khe Zhen E, sehingga dia diam-diam menguntit Yo
Ko. Saat tahu Yo Ko menemui Ou Yang Feng di sebuah kuil tua, Khe Zhen E
melabrak Ou Yang Feng.
Karena Ou Yang Feng saat itu sedang terluka, dia tidak berkutik melawan
Khe Zhen E. Yo Ko diam-diam membantu Ou Yang Feng dengan melepaskan lonceng
raksasa di kuil itu, sehingga Ou Yang Feng terlindung di dalam lonceng itu.
Karena tidak bisa menyentuh Ou
Yang Feng, Khe Zhen E pun pergi.
Agar Ou Yang Feng dapat
beristirahat dan menyembuhkan dirinya, Yo Ko mengolesi lonceng raksasa itu
dengan darahnya yang masih mengandung racun. Dengan demikian, siapapun yang
memegang lonceng itu akan terkena racun.
Sementara itu, Guo Jing – karena kuatir dengan keselamatan keluarganya karena
adanya kemungkinan ancaman dari Li Mo Chou – dia dan Huang Rung memutuskan
pulang ke Pulau Persik. Dengan membawa Yo Ko dan Kuo Fu, mereka pun berangkat
menuju Pulau Persik.
Di tengah jalan, mereka bertemu dengan 2 anak Wu San Tung yang saat itu
sudah sebatang kara karena ibu mereka sudah meninggal dan ayah mereka menjadi
gila. Kuo Ching dan Huang Rong pun mengajak mereka ke Pulau Persik.
Di Pulau Persik, kedua anak Wu San Tung dan Kuo Fu diajari bela diri.
Sedangkan Yo Ko justru disuruh belajar pelajaran sastra. Hal ini dilakukan Kuo
Ching dan Huang Rung, karena tidak ingin Yo Ko nantinya akan tumbuh menjadi
jahat seperti ayanya.
Karena Yo Ko tidak bisa bela diri, dia sering ditindas Wu Bersaudara dan
Kuo Fu.
Sementara itu Ou Yang Feng yang sudah sembuh dari lukanya, berhasil
menemukan keberadaan Yo Ko di Pulau Persik. Mengetahui Anak Angkatnya itu
ditindas, dia pun mengajari Ilmu Katak
(Ha Ma Kung) pada Yo Ko.
Saat Yo Ko ditindas kembali oleh ketiga rekannya, dia langsung membalas
dengan mengeluarkan Ilmu Ha Ma Kung.
Ketika tahu Yo Ko menguasai ilmu Ou Yang Feng, Kuo Jing segera tahu
kalau Ou Yang Feng ada di Pulau Persik, sehingga dia pun mengusir Ou Yang Feng
dari pulau itu.
Untuk menjauhkan Yo Ko dari Ou Yang Feng, Guo Jing pun menitipkan Yo Ko
ke Biara Quanzhen dan meminta para Biarawan Quanzhen dapat melatih Yo Ko. Tapi ketika
tahu orang tua Yo Ko adalah Yang Kang, mereka kemudian menganiaya Yo Ko.
Tidak tahan mendapat perlakuan buruk dari para Biarawan Quanzhen, Yo Ko
pun kabur dari biara tersebut. Para biarawan tidak mau melepaskan Yo Ko begitu
saja, dan mereka pun mengejar Yo Ko.
Beruntung Yo Ko diselamatkan Sun Bo Bo (Nenek Sun), seorang nenek tua
yang tinggal di dalam Malam Kuno. Sun Bo Bo adalah pengasuh gadis cantik
penghuni Makam Kuno tersebut. Gadis itu bernama Xiao Long Ni, dan dia adalah adik
seperguruan Li Mo Chou.
Sun Bo Bo berniat merawat Yo Ko di Makam Kuno. Tap Xiao Long Ni tidak mau
menerima Yo Ko karena aturan Makam Kuno yang tidak menerima pria tinggal di
sana.
Karena Yo Ko tidak diizinkan tinggal di Makam Kuno, Sun Bo Bo memutuskan
untuk meninggalkan Makam Kuno bersama Yo Ko. Sebelum pergi jauh, Sun Bo Bo memutuskan untuk ke
Biara Qienzhen untuk memberikan Penawar
Racun kepada Biarawan yang terluka
akibat sengatan Lebah peliharaan Xiao Long Ni.
Tiba di Biara Quanzhen, Sun Bo Bo malah dikira ingin membuat onar.
Karena itu, dia dikeroyok oleh Para Biarawan Quanzhen, dan menderita luka parah
akibat serangan Biarawan Hao Da Tong.
Xiao Long Ni datang ke Biara itu, lalu menolong Sun Bo Bo dan Yo Ko,lalu
membawa mereka kembali ke Makam Kuno.
Di makam itu, kondisi Sun Bo Bo sudah sangat kritis. Sebelum meninggal
Sun Bo Bo berhasil membuat Xiao Long Ni berjanji untuk merawat Yo Ko hingga
akhir hayatnya. Sejak itulah, Yo Ko
menetap di Makam Kuno dan berlatih ilmu bela diri dari Xiao Long Ni.
Sepuluh tahun kemudian, Yo Ko sudah dewasa dan kemampuan ilmunya sudah
di atas rata-rata. Dengan kemampuannya yang sekarang, Yo Ko sudah mengungguli
para Biarawan Quanzhen. Tidak heran kalau dia kemudian sering mengusili para Biarawan
Quanzhen.
Misalnya saat Xiao Long Ni ulang tahun, Yo Ko bisa masuk ke Biara
Quanzhen tanpa diketahui para biarawan dan mencuri ayam peliharaan biara
tersebut.
Yo Ko juga menyamar sebagai harimau dan menakut-nakuti biarawan Quanzhen
yang sedang berpatroli. Dan terakhir, Yo
Ko menyamar sebagai leluhur guru Biara Quanzhen, dan membuat takut para
Biarawan Quanzhen.
Satu ketika, Guo Jing dan Huang Rong mendatangi Biara Quenzhen untuk
menengok Yo Ko. Betapa terkejutnya mereka mengetahui Yo Ko telah tidak di
Quenzhen, tapi malah belajar Ilmu Makam Kuno dengan Xiao Long Nie.
Guo Jing kemudian menangkap Yo Ko dan memaksanya kembali ke Biara
Quenzhen untuk menjelaskan alasannya melarikan diri dari Biara tersebut. Tapi
sebelum sempat dibawa ke Biara Quenzhen, Wu Bersaudara serta Guo Fu malah melepaskan
Yo Ko, dan mengajaknya bertarung.
Dalam perkelahian sengit itu, Yo Ko berhasil mengalahkan ketiga orang
tersebut, lalu melarikan diri ke Makam Kuno.
Di dalam Makam Kuno, Xiao Long Ni kemudian mengajari Yo Ko ilmu “Yu Ni
Xin Jing”. Namun saat sedang berlatih, Biarawan Zhao Zhi Jing dan Yin Zhi Ping
memasuki Makam Kuno dan mengganggu latihan Yo Ko dan Xiao Long Ni. Terjadilah
pertarungan di antara mereka yang menyebabkan Xiao Long Ni terluka parah.
Di saat bersamaan, Li Mo Chou juga masuk ke dalam makam untuk membunuh
Xiao Long Ni dan mencuri buku ilmu rahasia Makam Kuno. Akibatnya, Xiao Long Ni
yang sudah terluka parah, barus bertarung kembali dengan Li Mo Chou. Tentu
hasil pertarungan itu sudah bisa ditebak : Xiao Long Ni semakin terluka parah,
dan Yo Ko menjadi bulan-bulanan Li Mo Chou.
Saat sedang terbaring di tanah, Xiao Long Ni melihat ke langit-langit
ruang batu dan menemukan catatan rahasia ilmu “Jiu Yin Zhen Jing” yang
membuatnya mampu mengobati dirinya sendiri yang sedang terluka. Setelah sembuh,
Xiao Long Ni bertarung kembali dengan Li Mo Chou. Kali ini dia berhasil memukul
mundur Li Mo Chou. Lalu bersama Yo Ko, Xiao Long Ni kemudian kabur dari Makam
Kuno.
Biarawan Yin Zhi Ping diam-diam mengikuti Yo Ko dan Xiao Long Ni. Saat Yo
Ko pergi dan meninggalkan Xiao Long Ni sendirian, Biarawan Yin Zhi Ping menutupi
mata Xiao Long Ni dengan kain, lalu melakukan hal tidak berkenan padanya.
Xiao Long Ni mengira Yo Ko –lah yang melakukan hal itu. Jadi saat Yo Ko
kembali , Xiao Long Ni meminta Yo Ko menikahinya. Yo Ko bingung dan tidak paham
dengan permintaan Bibinya itu. Hati Xiao Long Ni hancur, dan memutuskan untuk meninggalkan
Yo Ko.
Mengetahui Bibinya telah pergi, Yo Ko pun mencari hingga ke Gunung Hua.
Di sana dia menyaksikan pertarungan habis-habisan antara Hong Qi Gong dan Ou
Yang Feng. Pertarungan selama 4 hari – 4
malam tersebut membuat keduanya kelelahan hingga akhirnya terluka parah.
Saat mereka sudah tidak mampu lagi melanjutkan pertarungan, Hong Qi
Gong dan Ou Yang Feng memutuskan untuk menurunkan ilmu terhebat mereka kepada Yo
Ko. Setelah semua ilmu telah diterima Yo Ko, kedua pendekar itu pun meninggal. Yo
Ko menguburkan kedua pendekar tersebut, lalu melanjutkan petualangannya
kembali, mencari Xiao Long Ni.
Setahun kemudian, Yo Ko yang masih terus mencari Xiao Long Ni,
mendengar kabar kalau Guo Jing dan Huang Rong mengadakan rapat di Desa Lujia
untuk mencari pemimpin guna melawan Bangsa Mongol. Yo Ko memutuskan untuk ikut
dalam rapat itu.
Pertemuan para pendekar itu berubah tegang ketika Pangeran Mongol Huo
Du datang bersama Biarawan Mongol Jin Lu Fa Wang (Si Raja Roda Emas), dan Biarawan
Tibet Da Er Ba. Kedatangan ketiganya
adalah untuk mengklaim diri mereka sebagai Pemimpin Dunia Persilatan. Untuk membuktikan kalau pantas memegang gelar
itu, mereka menantang para pendekar yang berkumpul untuk bertarung sebanyak 3
babak. Jika ada pihak yang dapat memenangi dua babak saja, maka pihak itu
berhak menjadi Pemimpin.
Di Babak Pertama, Pendekar Zhu Zi Liu melawan Pangeran Huo Do. Dalam
pertarungan itu, Pendekar Zhu Zhi kalah setelah dia dilukai senjata rahasia
milik Huo Do.
Di Babak Kedua, Yo Ko turun tangan melawan Da Er Ba. Dengan jurus “Yu
Ni Xin jing”-nya, Yoko berhasil menundukkan Huo do
Di Babak Ketiga, tiba-tiba Xiao Long Ni muncul, lalu bersama Yoko bertarung
melawan Jin Lun Fa Wang. Mereka berhasil mengalahkannya.
Atas keberhasilan Yo Ko mengalahkan Pendekar Mongol itu, Guo Jing
memutuskan untuk menjodohkan putrinya Guo Fu dengan Yo Ko.
Tapi Yo Ko menolak penjodohan itu dan mengumumkan kepada semua orang
yang hadir kalau dia tidak akan menikahi orang lain, selain gurunya sendiri :
Xiao Long Ni.
Pernyataan Yo Ko – yang kemudian dipertegas oleh Xiao Long Ni ini - mengejutkan
banyak orang karena di masa itu, murid yang menikahi gurunya sendiri merupakan
hal tabu.
Yo Ko dan Xiao Long Ni dicerca semua orang yang hadir di sana, sehingga
mereka memutuskan untuk kembali ke Makam Kuno.
Sementara itu, Jin Lu Fa Wang yang tidak terima dikalahkan Yo Ko,
kemudian menculik Huang Rong dan Kuo Fu. Yo Ko dan Xiao Long Ni melihat
tindakan Jin Lu Fa Wang dan segera mengejar untuk menyelamatkan Huang Rong dan
Guo Fu.
Yo Ko menantang Jin Lu Fa Wang bertarung kembali. Dalam pertarungan itu, Yo Ko menggunakan Ilmu
“Yu Ni Su Xin” dan berhasil mengalahkan Jin Lu Fa Wang.
Setelah Huang Rong dan Guo Fu diselamatkan, Huang Rong menasihati Xiao
Long Ni untuk tidak menikahi Yo Ko, karena Yo Ko tidak terbiasa tinggal di
Makam Kuno yang tertutup dan mudah bosan.
Atas nasihat Huang Rong, Xiao Long Ni kemudian pergi meninggalkan Yo Ko
kembali.
Mengetahui Xiao Long Ni meninggalkannya, Yo Ko segera mencarinya. Dia
kemudian melihat Huang Rong dan Guo Fu kembali diserang Jin Lun Fa Wang,
sehingga dia turun tangan menolong mereka. Tetapi kali ini Yo Ko tidak mampu
mengalahkan Jin Lun Fa Wang, dan terluka parah. Beruntung dia diselamatkan oleh
Cheng Ying, keponakan Pendekar Lu yang dilatih oleh Huang Yao Shi. Yo Ko kemudian berkenalan dengan Huang Yao Shi,
dan mereka langsung akrab. Huang Yao Shi lalu mengajari Yo Ko jurus-jurus yang
dimilikinya.
Yo Ko kemudian mengetahui kalau pembunuh ayahnya adalah Huang Rong. Dia
berniat membalas dendam ayahnya itu. Namun karena menyadari kemampuannya tidak
akan dapat menyaingi Huang Rong, Yo Ko memutuskan untuk bersekutu dengan Jin
Lun Fa Wang.
2
BAGIAN
KEDUA :
Pada Bagian ini, dikisahkan Yo Ko dan Jin Lun Fa Wang pergi ke Lembah
Tanpa Cinta. Di sana Yo Ko bertemu kembali dengan Xiao Long Ni. Tapi kali ini Xiao
Long Ni berpura-pura tidak mengenal Yo Ko dan sebentar lagi akan menikahi
Pemimpin Lembah Tanpa Cinta bernama Gong Sun Ji.
Yo Ko bersikeras membatalkan pernikahan Xiao Long Ni dengan Gong Sun
Ji. Melihat semangat Yo Ko membela dirinya, hati Xiao Long Ni pun trenyuh dan
akhirnya bersedia menerima Yo Ko kembali.
Gong Sun Ji - yang marah dengan ulah Yo Ko - tidak mengizinkan Yo Ko
dan Xiao Long Ni meninggalkan Lembah Tanpa Cinta. Yo Ko dan Xiao Long Ni baru
boleh pergi jika berhasil mengalahkannya. Dalam pertarungan tersebut, Yo Ko dan
Xiao Long Ni kalah karena terkena Racun Bunga Cinta.
Gong Sun Ji hanya punya 1 obat penawar, dan akan memberikan kepada Xiao
Long Ni, asal dia bersedia menikahi Gong Sun Ji. Demi menyelamatkan Yo Ko, Xiao
Long Ni akhirnya menerima permintaan Gong Sun Ji.
Gong Sung Lu Er – anak Gong Sun Ji - mencoba mencuri obat penawar yang
dimiliki ayahnya itu. Namun ayahnya berhasil menggagalkan usahanya. Gong Sung
Lu Er dan Yo Ko kemudian dilembar ke dalam lubang dalam yang terletak tidak
jauh dari Istana Lembah Tanpa Cinta. Di sana, Gong Sung Lu Er bertemu ibunya,
Qui Qian Chi, yang selama ini dikiranya telah meninggal. Keempat tungkai lengan
dan kaki Qui Qian Chi diputus Gong Sun Ji dan dia dibiarkan hidup menderita
selama 18 tahun di dalam lubang itu.
Yo Ko, Gong Sun Lu Er, dan Qiu Qian Chi kemudian bekerja sama untuk
sama-sama keluar dari lubang itu. Mereka berhasil keluar, dan mencegah
pernikahan Gong Sun Ji dengan Xiao Long Ni. Gong Sun Ji marah, lalu bertarung
dengan Yo Ko. Xiao Long Ni ikut membantu Yo Ko, dan mereka pun berhasil
mengalahkan Gong Sun Ji.
Qiu Qian Chi kemudian meminta Yo Ko membalaskan kematian kakaknya, Qiu
Qian Ren, pada Guo Jing dan Huang Rong.
Qiu Qian Ren adalah Pemimpin Sekte Telapak Besi yang menjadi musuh Guo Ching dan Huang Rong
di Kisah Legend of The Condor Heroes. Dalam sebuah pertarungan dengan Guo Ching
dan Huang Rong, Qiu Qian Ren nyaris tewas jatuh ke jurang, tetapi diselamatkan
oleh Biarawan Yi Deng. Setelah itu, Qiu Qian Ren bertobat dan menjadi murid Biarawan
Yi Deng. Dia kemudian mengubah namnya menjadi Ci En.
Hal ini tidak diketahui Qiu Qian Chi. Dia mengira Guo Jing dan Huang
Rong telah membunuh kakaknya, sehingga dia mendendam pada kedua pasangan
pendekar itu.
Demi memenuhi keinginan Qiu Qian Chi, Yo Ko dan Xiao Long Ni berangkat
ke Kota Xiang Yang untuk menemui Guo Jing. Saat itu Guo Jing sedang bertarung
habis-habisan dengan Pasukan Mongol yang berusaha menguasai Kota Xiang Yang.
Melihat jiwa patriotisme Guo Jing, Yo Ko mengurungkan niat membunuh Guo
Jing. Dia pun memutuskan membantu Guo Jing dalam pertempuran melawan Pasukan
Mongol.
Tanpa sengaja, Xia Long Ni mendengar percakapan Yo Ko dan Wu
Bersaudara. Dia baru mengetahui kalau Biarawan Yin Zhi Ping Quanzen adalah
orang yang telah melakukan perbuatan tidak berkenan padanya. Sementara itu, tanpa
mengkonfirmasi berita yang mereka dengar, Wu Bersaudara segera memberitahu Guo
Fu kalau Yo Ko ingin menikahinya. Mendengar kabar itu, Guo Fu menjadi sangat
marah. Rasa sakit hati karena dipermalukan Yo Ko dan Xiao Long Ni tempo hari,
membuatnya tidak bisa berpikir jernih. Guo Fu lalu mendatangi Yo Ko, dan tanpa
ampun, dia memotong lengan Yoko.
Yo Ko yang terluka lalu pergi ke sebuah lembah, dan berjumpa dengan
seekor Rajawali Raksasa. Rajawali itu mengobati Yo Ko, lalu mengajaknya ke
kuburan Ahli Pedang Du Gu Qiu Bai. Di bawah
bimbingan Rajawali Raksasa itu, Yo Ko belajar Ilmu Du Gu Jiu Chien (9
Pedang Iblis Kesepian) menggunakan Pedang Baja Hitam milik Du Gu Qiu Bai. Ilmu
ini membuat Yo Ko menjadi Pendekar Pedang Tanpa Tanding. Setelah menguasai ilmu pedang itu, Yo Ko dan
Rajawati Raksasa pun mengikat tali persaudaraan.
Sementara itu, Biara Quanzhen menghadapi tekanan dari Pasukan Mongol
dan dipaksa tunduk pada Pemerintahan Mongol. Demi melindungi rekan-rekannya, Biarawan
Yin Zhi Ping yang baru diangkat sebagai Ketua Quanzhen akhirnya menyerahkan
posisinya pada Biarawan Zhao Zhi Jing yang bersekutu dengan Mongol. Para Biarawan
Quanzhen yang menolak Zhao Zhi Jing, langsung dieksekusi.
Pada waktu itu Xiao Long Ni mendatangi Biara Quanzhen untuk membunuh Biarawan
Yin Zhi Ping. Namun sebelum niat itu bisa terlaksana, dia dan Biarawan Yin Zhi
Ping harus bertarung dengan pasukan Mongol. Biarawan Yin zhi Ping yang malu
atas perbuatan masa lalunya kemudian bunuh diri dengan cara menghujamkan
tubuhnya ke pedang yang dipegang Xiao Long Ni.
Saat Xiao Long Ni bertarung dengan Pendekar Mongol Xiao Xiang Zi dan
Yin Ke Xi, Yo Ko tiba-tiba muncul. Kehadirannya membuyarkan konstrasi Xiao Long
Ni, sehingga Xiao Long Ni kalah dalam pertarungan itu. Yo Ko kemudian menyelamatkan
Xiao Long Ni dan membawanya ke tempat aman. Di sana, Yo Ko kemudian melamar
Xiao Long Ni. Mereka pun menikah, lalu memutuskan kembali ke Makam Kuno.
Saat mereka tiba di Makam Kuno, Li Mo Chou rupanya sudah ada di sana
untuk mencuri Kitab Silat. Wu San Dong, Wu Bersaudara,serta Guo Fu juga ada di dalam makam. Mereka sedang
bertarung dengan Li Mo Chou. Guo Fu kemudian melempar panah beracun ke arah Li
Mo Chou, tapi panah itu justru mengenai Yo Ko dan Xiao Long Ni, sehingga mereka
berdua keracunan.
Yo Ko dan Xiao Long Ni kemudian pergi ke Lembah Tanpa Cinta untuk
mencari obat penawar racun.
Yo Ko berhasil mendapatkan obat penawar racun. Tetapi karena obat itu
tidak cukup untuk mengobati dirinya dan Xiao Long Ni, Yo Ko membuang obat itu
dan memutuskan untuk mati bersama Xiao Long Ni.
Huang Rong menemukan obat penawar racun untuk Yo Ko dan Xiao Long Ni.
Karena tahu Yo Ko masih mendendam padanya dan tidak akan mau meminum obat
tersebut, Huang Rong meminta Xiao Long
Ni membujuk Yo Ko meminum obat itu.
Agar Yo Ko mau memakan obat penawar tersebut, Xiao Long Ni kemudian
menulis surat perpisahan pada Yo Ko dan memintanya untuk bertemu 16 tahun
kemudian di Lembah Jue Qing. Xiao Long Ni kemudian melompat ke Jurang Lembah
Jue Qing.
Enam belas tahun kemudian, sesuai janji, Yo Ko datang ke Lembah Jue
Qing, menunggu Xiao Long Ni.Kini dia sudah sembuh dari racun. Tapi rambut
pelipisnya kini telah memutih karena menanti Xiao Long Ni dalam kesedihan.
Yo Ko menduga Xiao Long Ni sudah meninggal. Meski demikian, dia tetap
menepati janjinya untuk datang ke lembah itu.
Karena tidak menemukan Xiao Long Ni. Yo Ko pun melompat ke jurang
Lembah Jue Qing. Di dasar jurang itulah, dia menemukan Xiao Long Ni yang
ternyata masih hidup.
Xiao Long Ni berhasil sembuh dari racun setelah memakan madu Lebah Giok
Hijau yang ada di dasar jurang. Meski
demikian, dia sudah tidak dapat lagi menggunakan ilmu yang dimilikinya sehingga
terjebak di jurang tersebut.
Dengan bantuan Rajawali Raksasa, Yo Ko dan Xiao Long Ni dapat
meninggalkan Jurang Lembah Jue Qing dan mereka pun hidup bahagia di Jiangnan.
Kisah Yo Ko dan Xiao Long Ni ini mengajarkan pesan moral kepada kita bahwa
Cinta harus diperjuangkan.Ketika menjalani sebuah hubungan dan mengalami
masalah dengan hubungan itu, banyak orang mengambil cara mudah : Putus atau
bercerai. Selesai. Jarang sekali ada yang mau merenungi, apakah hubungan itu
masih pantas untuk dilanjutkan, dipertahankan, dan dibangun-ulang?
Dalam kisah Return of The Condor Heroes, Jin Yong menampilkan banyak
karakter yang pasangan suami-istri dan kekasih yang saling berjuang bersama
dalam menghadapi masalah. Misalnya ada Pendekar Luk yang berjuang bersama
istrinya melawan Li Mo Chou, Guo Jing dan Huang Rong yang bersama-sama melawang
bangsa Mongo . Dan tentu saja pasangan Yo Ko dan Xiao Long Ni yang menghadapi
berbagai rintangan dalam menjalani hubungan mereka, bahkan mereka harus
berpisah selama 16 tahun.
Lewat kisah Retrun of The Condor Heroes, Jing Yung ingin mengingatkan kembali tentang
makna penting dari sebuah hubungan cinta. Hubungan cinta itu bukan hanya
bercerita tentang pacaran, menikah, dan punya anak. Hubungan cinta itu adalah
bagaimana pasangan pria dan wanita mampu menjalani hubungan mereka dan
bersama-sama menghadapi berbagai masalah yang bertubi-tubi menghadang di
sepanjang hubungan mereka. Hubungan cinta itu itu adalah bicara tentang proses
pembentukan kedewasaan diri untuk dapat menerima kekurangan pasangan, saling
bertumbuh, serta saling menguatkan satu dengan yang lain.
FAKTA
SANG PENDEKAR:
a.
Semua lagu dalam serial televisi Return of The
Condor Heroes tahun 1983 dinyanyikan oleh Teresa Cheung (張德蘭 – Chang De Lan ). Ada 4 lagu yang ada di dalam serial
tersebut, yaitu :
o
Lagu Pembuka : 何日再相見 (He Re Cai
Xiang Cien)
o
Lagu Penutup :
情義兩心堅 (Ching Yi Xuang Xing Cien)
o
Lagu di tengah film :
問世間 (Wen Se Cien)
留住今日情 (Liu Cu Cin
Re Ching)
Teresa Cheung adalah salah seorang penyanyi Cantopop yang
cukup terkenal di era 1970an - 1980an. Dia mengawali karirnya sebagai penyanyi
pada tahun 1970, dengan bergabung dalam grup Se Duo Ching Hua (四朵金花 – The
Four Golden Flower), grup vokal wanita yang terdiri dari 4 personil, yaitu
Teresa Cheung, Liza Wang (Huang Ming Chuen), Lydia Shum (Shen Dien Xia / Fei
Fei), dan Wang Ai Ming.
The Four Golden Flower tercatat dalam sejarah sebagai
girl-band Hong Kong pertama di era musik modern. Grup ini terkenal sebagai grup yang paling
sering membawakan theme song serial televisi Jaringan Televisi Hong Kong di
tahun 1970 – 1980.
Setelah grup tersebut bubar di tahun 1980-an, para
personilnya menjalani karir mereka sebagai penyanyi dan bintang film. Teresa
Cheung sendiri memilih menjadi penyanyi dengan menggunakan nama panggung Chang
Yuen Yuen. Hingga hari ini, Teresa Cheung yang tahun ini berusia 56 tahun masih
aktif menyanyi.
b.
Return of Condor Heroes versi 1983 pernah
ditayangkan di Indonesia sebanyak 2 kali di 2 stasiun televisi swasta yang
berbeda: pada tahun 1996 dan tahun 2006.
c.
Saat ditayangkan tahun 1996, Return of Condor
Heroes menggunakan judul berbahasa Indonesia : Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali.
d.
Lagu Pembuka serial tersebut (何日再相見 – He Re Cai
Xiang Cien) dinyanyikan oleh Yuni Shara dalam bahasa Indonesia. Lagu yang
diberi judul “Return of Condor Heroes” tersebut tedapat dalam album Yuni Shara
berjudul “Original Soundtrack Return of Condor Heroes” yang dirilis Agustus 1996.
Album “Return of Condor Heroes” milik Yuni Shara ini menjadi
salah satu album terlaris Yuni Shara, terjual sebanyak 500,000 kopi dalam waktu
6 minggu pertama. Berkat prestasi ini, Yuni memperoleh penghargaan 3 buah
Platinum dari BASF.
Chen Xiao (kiri) dan Michelle Lee (kanan) dalam Return of the Condor Heroes 2014 |
e.
Dari semua pasangan aktor dan aktris yang
memerani film dan serial televisi Return of Condor Heroes, hanya pasangan Chen
Xiao (陈晓
)dan Michelle Lee (陳妍希 - Chen Yen Shi ) yang
benar-benar menikah di kehidupan nyata.
Keduanya bermain di serial televisi Return of Condor Heroes versi 2014,
di mana Chen Xiao berperan sebagai Yo Ko dan Chen Yen Shi sebagai Xiao Long Ni.
Keduanya menikah tanggal 5 Juli 2016 di Kota Hefei, lalu melangsungkan resepsi
tanggal 19 Juli 2016 di Hotel Yen Chi yang berlokasi dekat Sungai Yen Chi (Yen
Chi He), Beijing. Mereka berkenalan saat bermain di serial televisi tersebut,
dan mulai menjalin hubungan serius setelah proses shooting serial tersebut
selesai di bulan Desember 2014.
No comments:
Post a Comment