Saturday, 12 January 2019

The 36th Chamber of Shaolin (少林三十六房, 1978)


Tema kungfu Shaolin adalah salah satu tema film wuxia yang cukup populer di akhir dekade 1960an hingga awal tahun 1980an. Dan salah satu film wuxia bertema kungfu Shaolin yang sangat legendaris adalah The 36th Chamber of Shaolin (少林三十六房 - Shaolin San Shi Liu Fang).

Film ini dirilis pada tahun 1978, dengan sutradara Liu Chia Liang dan diperani oleh Gordon Liu (刘家辉 - Liu Cia Hui). Berkat film inilah, nama aktor Gordon Liu menjadi sangat terkenal, sehingga dia sering mendapat peran sebagai pendekar Shaolin atau pendekar lain, dengan ciri khas kepala plontos.

Selain Gordon Lau, film ini juga didukung oleh aktor papan atas Lo Lieh, Wang Yu, Yu Yang, dan Hoi Sang Lee.

Alur cerita film ini sendiri mengangkat kisah hidup San Te, seorang pendekar Legendaris dari Shaolin yang sangat terkenal di masa Dinasti Qing. Ceritanya sendiri tidak merupakan kisah hidup nyata San Te, melainkan versi fiksinya.

The 36th Chamber of Shaolin bertutur tentang seorang pemuda bernama Liu Yi De (Gordon Lau) yang terlibat dalam aksi menentang pemerintahan Manchu. Pemerintah mengutus Jendral Tien Ta (Lo Lieh) untuk menghentikan aksi tersebut. Dan dengan sangat kejam, Jendral Tien Ta membantai para demonstran penentang Pemerintah. Tidak hanya sampai di sana, Jendral Tien Ta pun menghabisi semua anggota keluarga dan teman-teman dari demonstran.

Yu De merupakan salah satu korban yang selamat. Saat dikejar pasukan Jendral Tien Ta, dia berhasil melarikan diri dan meminta perlindungan Biara Shaolin.

Awalnya para biarawan Shaolin menolak menerima Yu De karena dia adalah orang luar Shaolin. Namun berkat kebaikan hati Pemimpin Biara, Yu De akhirnya diizinkan tinggal di Shaolin. Di sana, Yu De kemudian belajar Ajaran Buddha dan akhirnya memutuskan untuk menjadi Biarawan.

Setahun kemudian, Yu De telah berganti nama menjadi San Te dan mulai menerima pelatihan ilmu bela diri Shaolin. Dalam pelatihan itu, Yu De diwajibkan mengikuti pelatihan di 35 ruang Shaolin, di mana masing-masing ruang mengajarkan ilmu beladiri yang berbeda seperti Ruang Kekuatan Lengan mengajarkan teknik menguatkan lengan, Ruang Senjata mengajarkan teknik penggunaan berbagai jenis senjata, dan lain-lain.

San Te memiliki kemampuan yang sangat luar biasa dalam menyerap semua ilmu Shaolin. Dalam waktu setahun, dia mampu menguasai ilmu yang biasanya baru bisa dikuasai orang lain setelah berlatih selama 6 tahun. Kemampuannya ini membuatnya tidak disukai banyak murid Shaolin sehingga dia sering ditantang berduel. Setiap kali duel - terutama duel menggunakan senjata - San Te pasti kalah.

San Te kemudian menciptakan senjata ruyung bertongkat tiga (三節棍 - San jie Gun) dan menggunakan senjata itu untuk menghadapi duel bersenjata. Ternyata Ruyung tersebut mampu mengalahkan senjata-senjata yang digunakan oleh para murid Shaolin.

Berkat kemampuannya itu, San Te mendapat restu dari Pemimpin Shaolin untuk membuat sebuah Ruang Latihan baru (yang dikenal dengan Ruang ke-36) yang digunakan San Te untuk melatih jurus-jurus dasar kungfu kepada orang-orang biasa agar mereka mampu melindungi diri mereka sendiri dari perlakuan tidak adil orang-orang yang berkuasa.

San Te kemudian kembali ke kampung halamannya untuk mengajak penduduk kotanya menjadi murid untuk Ruang ke-36 tersebut. Di antara semua penduduk desa itu ada Lu A-Cai (陸阿采) dan Liang Kun (梁坤), yang kelak menjadi murid San Te. Nantinya kedua orang tersebut menjadi Pendekar luar biasa dan dikenal sebagai 2 pendekar terhebat dari Kwang Tung serta dianggap sebagai salah satu dari kelompok 10 Harimau dari Guang Dong (廣東十虎 - Guang Dong She Hu / Ten Tigers of Guangdong).

Selain itu, dia harus berhadapan dengan Jendral Tien Ta yang masih mengincar dirinya. Di akhir cerita, terjadilah duel maul antara San Te dan Jendral Tien Ta yang pada akhirnya dimenangkan oleh San Te.

Saat dirilis, The 36th Chamber of Shaolin menjadi salah satu film box-office yang mendapatkan respon yang sangat luar biasa dari para penonton. Tidak saja penonton Hong Kong, tetapi juga penggemar film wuxia di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Film ini dianggap sebagai salah satu film Kungfu terbaik sepanjang sejarah dan telah menjadi inspirasi untuk film-film kungfu bertema kungfu Shaolin di era 1980an.

Atas kesuksesan film ini, kemudian dibuat sekuelnya berjudul Return to the 36th Chamber dan Disciples of the 36th Chamber, di mana keduanya dirilis nyaris bersamaan di tahun 1980. Meski mengusung judul "36th Chamber", film ini menampilkan cerita yang sangat berbeda dan lebih komedi.


DO YOU KNOW? 
Film ini menginspirasi grup band hip-hop Amerika Serikat Wu Tang Clan untuk memberi judul album debut mereka : Enter the Wu-Tang (36 Chambers) yang dirilis tahun 1993. Album bergenre hardcore hip-hop tersebut menjadi salah satu album hip-hop sukses di masa itu dan sangat mempengaruhi musik hip-hop modern di masa itu.
Gordon Liu

Jauh sebelum memerani film The 36th Chamber of Shaolin, Gordon Lau sudah memulai karirnya bermain film sejak tahun 1974. Film pertama yang diperaninya adalah 5 Shaolin Masters (1974). Film tersebut disutradarai Chang Cheh dan diperani aktor-aktor kawakan Shaw Brothers masa itu : David Chiang, Ti Lung, Alexander Fu Sheng, Chi Kuan Chun, dan Wang Lung Wei. Meski film tersebut sukses, namun namanya belum diperhitungkan dan kalah populer dengan para aktor utama yang bermain di film tersebut. Meski sangat aktif bermain film antara tahun 1974 - 1977, namun namanya tetap belum diperhitungkan oleh penonton film Hong Kong. Barulah di film The 36th Chamber of Shaolin (1978), Gordon Lau mendapatkan perhatian dari para penonton dan meraih kesuksesan. Hingga hari ini, Gordon Lau masih sangat aktif bermain film dan masih sering tampil dengan gaya kepala plontos yang sudah kadung menjadi ciri-khasnya sejak film The 36th Chamber of Shaolin.