Monday, 10 September 2018

The Prodigal Son (敗家仔, 1981)


Sebagian besar dari Anda tentu pernah dengar nama Yuen Biao. Dia adalah Saudara Seperguruan Jackie Chan dan Sammo Hung. Di era 1990-an, mereka bertiga kerap tampil bersama dan film-film yang mereka perani selalu sukses besar. Namun jauh sebelum mereka meraih kesuksesan tersebut, mereka cukup tertatih-tatih dalam meraih karir di dunia perfilman.

Meski sama-sama terjun ke dunia film di waktu yang sama (awal tahun 1970an), tetapi proses meraih kesuksesan tidaklah sama. Di antara ketiga Saudara Seperguruan tersebut, Yuen Biao merupakan yang paling belakangan meraih kesuksesan. Karirnya sebagai artis nyaris berhenti karena tidak mendapat kesempatan untuk bermain film. Beruntung Sammo Hung membantu karir Yuen Biao dengan mengajaknya bermain di beberapa film.

Dan film yang berhasil mengangkat nama Yuen Biao adalah film The Prodigal Son. Film ini merupakan film kedua Yuen Biao, di mana dia berkesempatan menjadi pemeran utama. Sebelumnya dia bermain di film Knockabout (雜家小子 - Zha Cia Xiao Ce, 1978) yang disutradarai Sammo Hung. Meski terbilang cukup sukses (meraup keuntungan sebesar HK$ 2 juta), namun film itu belum berhasil mengangkat nama Yuen Biao. Barulah di film The Prodigal Son (1981), nama Yuen Biao benar-benar sukses dan dikenal banyak orang.

Film ini mengisahkan tentang kisah hidup Liang Chang (Yuen Biao), anak tunggal dari sebuah keluarga kaya raya di Foshan. Karena kuatir dengan keselamatan anaknya, ayah Liang Chang membayar orang-orang untuk bertarung dengan Liang Chang, lalu mereka pura-pura kalah. Dengan demikian, kepercayaan diri Liang Chang akan meningkat dan diharapkan tidak ada orang yang berani mengganggunya.

Sayangnya, tindakan Ayah Liang Chang justru mendapat cibiran banyak orang dan mereka menganggap Liang Chang sebagai anak manja.

Satu ketika salah seorang teman Liang Chang menonton pertunjukan Opera Tiongkok. Dia tertarik pada salah seorang artis di opera tersebut. Teman Liang Chang berusaha menggoda sang artis. Namun karena tidak digubris, dia berusaha memaksa sang artis. Belakangan sang artis ternyata adalah seorang pria bernama Liang Yee Thai (Lam Ching Ying), yang tidak lain adalah Master Ilmu bela diri Wing Chun. Teman Liang Chang dihajar habis-habisan.

Karena tidak terima, dia meminta Liang Chang membalaskan sakit hatinya. Orang tua Liang Chang tahu kalau anaknya akan bertarung dengan Liang Yee Thai, maka mereka buru-buru mendekati Liang Yee Thai dan menawari sejumlah uang serta meminta Liang Yee Thai pura-pura kalah. Permintaan mereka tidak digubris. Dan saat bertarung dengan Liang Chang, Liang Yee Thai menghajarnya hingga tersungkur. Dari sanalah Liang Chang menyadari kalau selama ini orang tua membayar orang-orang agar pura-pura kalah saat bertarung dengannya.

Merasa dipermalukan orang tuanya, Liang Chang akhirnya meminta Liang Yee Thai untuk mengajarinya Wing Chun. Tapi Liang Yee Thai menolak, karena kuatir ilmu Wing Chun miliknya akan dipakai untuk hal yang kurang baik.

Sementara itu, Ngai Fei (Frankie Chan) - anak dari Penguasa Mongol - tertarik dengan ilmu Wing Chun milik Liang Yee Thai dan menantangnya untuk bertarung. Liang Yee Thai menerima tantangan tersebut, dan mereka pun bertarung. Namun saat itu kondisi kesehatan Liang Yee Thai sedang memburuk dan dia menderita asma, sehingga nyaris kalah melawan Ngai Fei. Melihat lawannya sedang sakit, Ngai Fei menghentikan pertarungan dan meminta Liang Yee Thai beristirahat. Setelah sembuh, dia akan menantang Liang Yee Thai kembali.

Tapi orang tua Ngai Fei kuatir anaknya akan kalah jika Liang Yee Thai sudah pulih. Jadi mereka mengutus sekelompok pembunuh untuk menghabisi Liang Yee Thai. Beruntung Liang Yee Thai - dibantu Liang Chang - berhasil kabur. Mereka kemudian bersembunyi di rumah Wong Hua Bo (Sammo Hung), sahabat Liang Yee Thai. Di tempat persembunyian itu, Liang Yee Thai akhirnya menurunkan jurus-jurus Wing Chun pada Liang Chang.

Sementara itu, mengetahui orang tuanya menyewa pembunuh untuk menghabisi Liang Yee Thai, Ngai Fei pun geram. Dia tidak ingin orang tuanya merendahkan dirinya. Karena itu dia menantang Liang Yee Thai untuk bertarung kembali. Karena kondisi kesehatannya belum pulih, Liang Yee Thai akhirnya menugaskan Liang Chang untuk bertarung dengan Ngai Fei. Pertarungan sengit pun terjadi di antara Liang Chang dan Ngai Fei, yang mana pada akhirnya Liang Chang berhasil mengalahkan Ngai Fei dengan susah-payah.

Pasca kesuksesan film Drunken Master (1978) yang diperani Jackie Chan, film-film wuxia bergenre komedi menjadi tren di masa itu. Inilah yang menjadi alasan film The Prodigal Son juga dibuat dalam format yang sama seperti Drunken Master. Alur ceritanya tergolong ringan dan penuh adegan komedi. Bahkan Sammo Hung menggunakan formula Jackie Chan dalam membuat korepgrafi perkelahian, di mana dia menampilkan pertarungan yang kocak dan menggelitik. Wajar jika kemudian film ini meraih penghargaan Best Action Choreography di Ajang Hong Kong Movie Award tahun 1980.

Film The Prodigal Son menjadi salah satu film Hong Kong terlaris di masa itu, di mana film ini meraup keuntungan hingag HK$ 9 juta lebih, dan menjadikan Yuen Biao artis Hong Kong Papan Atas di masa itu.



ABOUT "LIANG CHANG"
Sosok Liang Chang (梁贊) bukanlah sosok asing di dunia bela-diri Wing Chun, karena dia adalah salah satu praktisi beladiri Wing Chun sekaligus dokter asal Foshan. Dia dikenal dengan julukan Tuan Liang dari Foshan (佛山贊先生 - Fo Shan Liang Shien Sen).

Lahir di Foshan tahun 1826, Liang Chang sebenarnya lebih dikenal masyarakat sebagai seorang dokter. Ketertarikannya pada beladiri dimulai saat dia berkenalan dengan Master Wing Chun Liang Yee Thai yang waktu itu berobat ke kliniknya. Saat itu usia Liang Yee Thai sudah 62 tahun. Meski demikian, dia masih sangat bersemangat mengajari Liang Chang bela diri Wing Chun.

Master Liang Yee Thai sendiri aslinya adalah Tukang Perahu asal Foshan yang pernah mendapatkan ilmu beladiri dari Master Chi Sin dari Shaolin. Melalui Master Chi Sin, Liang Yee Thai menciptakan jurus Enam Setengah Point Tongkat Wing Chun yang legendaris tersebut.

Film The Prodigal Son merupakan film kedua yang menampilkan sosok Liang Chang dan Liang Yee Thai, meski alur ceritanya sendiri tidak berdasarkan kehidupan nyata kedua karakter itu.

Sebelumnya, Sammo Hung pernah membuat film yang mengangkat kisah tentang Liang Chang berjudul Warriors Two (贊先生與找錢華 - Liang Shien Sen Yi Zhao Qian Hua) yang dirilis tahun 1978. Film tersebut diperani oleh Bryan Leung dan Casanova Wong, dan mengisahkan tentang hubungan Liang Chang dan muridnya, Chang Hua Shun. Chang Hua Shun sendiri adalah guru dari Ip Man, Sang Maestro Wing Chun. Untuk review lengkap film Warriors Two dapat Anda baca dengan meng-klik link ini.
Serial televisi "Real Kung Fu"

Atas kesuksesan film The Prodigal Son, pada tahun 2001, Yuen Biao kembali memerani karakter Liang Chang di serial televisi Real Kung Fu (佛山贊師父 - Fo Shan Chang She Fu). Serial itu bisa dikategorikan sebagai "sekuel" dari film The Prodigal Son, mengingat kisahnya melanjutkan cerita dari film tersebut. Hanya saja waktu kejadiannya adalah 20 tahun pasca kejadian di film The Prodigal Son.